Saatnya ribuan siswa tampil dan menunjukkan bakatnya di gelaran Erlangga Talent Week 2018 selama tiga hari.
Erlangga Talent Week 2018 (ETW 2018) digelar di Mal Kuningan City (ballroom dan lobi ballroom lantai 7 serta lantai dasar) pada 25-27 Oktober 2018. Acara yang digelar Penerbit Erlangga ini didedikasikan khusus bagi siswa, guru, orangtua dan masyarakat umum sebagai wadah kegiatan positif untuk menumbuhkan maupun mengasah bakat serta keahlian generasi muda Indonesia.
ETW 2018 menyuguhkan beragam perlombaan (speech contest, talent show dan storytelling), seminar dan talkshow bersama pakar, selebritas, demonstrasi seni dan sains, pameran buku dan alat tulis dan hiburan dari Stars and Rabbit serta Payung Teduh. Adapun pameran buku dengan diskon hingga 70%.
Salah satu lomba paling digemari yakni Erlangga English Speech Contest. Lebih dari 2.500 peserta siswa/siswi SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.
Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Dr. H. M. Asrorun Ni’am Sholeh, MA menuturkan, semakin banyak wadah atau ruang partisipasi masyarakat untuk mendorong kreativitas anak muda semakin bagus.
“Acara ini berdayakan potensi generasi muda untuk mewujudkan bakat,” katanya di sela-sela pembukaan Erlangga Talent Week 2018 di Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Dr. Ni’am menambahkan, melimpahnya generasi muda sebagai bonus demografi menjadi peluang dan potensi percepatan kebangkitan Indonesia menjadi negara maju. Aspek kesehatan, pendidikan dan keterampilan dibutuhkan untuk membrdayakan potensi tersebut.
Sementara Manajer Marketing Nasional Penerbit Erlangga, Rizal Pahlevi mengatakan, ETW kali ini menjadi gelaran keenam. Pertama kali event ini digelar pada 2009 dengan nama Erlangga Fair. Kemudian pada 2016 menjadi Erlangga Back to School yang dihadiri 5.000 pengunjung dan peserta.
“Tahun ini kami menargetkan total kunjungan 10.000 pengunjung dan peserta,” sambungnya.
Tak hanya mengikuti dan menyaksikan perlombaan, ETW 2018 menampilkan pameran seni mural mahasiswa Universitas Mercubuana, kompetisi speed drawing, coffee booth dari siswa SMKN 28 dan SMKN 57 serta posko bantuan non-tunai untuk korban gempa Lombok, Donggala dan Palu.
