PinkKorset.com, Jakarta – Tahun lalu pertumbuhan industri kecantikan di Indonesia tumbuh double digit dan diperkirakan terus meningkat.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) 2017, industri kecantikan tumbuh 20% atau meningkat empat kali lipat dari pertumbuhan ekonomi nasional. Pencapaian ini memacu Kemenperin menempatkan industri kecantikan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035.
Sementara survei Euromonitor International (2016) menunjukkan, negara-negara berkembang berkontribusi 51% bagi industri kecantikan global, termasuk di antaranya Indonesia.
Founder Jakarta Aesthethic Clinic (JAC) dr. Olivia Ong menjelaskan, industri kecantikan, termasuk dunia estetika bukan lagi hal sepele. Laki-laki dan perempuan tua maupun muda mulai menyadari pentingnya merawat tubuh dan kulit.
“Penampilan menjadi faktor penting untuk mengeluarkan rasa percaya diri,” ucapnya dalam acara Beautiful and Successful bersama Jakarta Aesthethic Clinic di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
[dr. Olivia Ong]
Dr. Olivia menambahkan, saat ini terdapat empat prosedur estetika yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia, antara lain Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Skin Tightening dan Body Contouring. Hal ini terbukti pada perawatan-perawatan yang paling diminati di JAC.
“Soft Tissue Filler, Botulinum Toxin, Peeling Komedo, Skin Tightening dan Body Contouring menjadi treatment-treatment favorit di JAC,” ucap dokter estetika yang berpraktik sejak 2008 ini.
Selama sepuluh tahun JAC didirikan, sebanyak 5.295 pasien telah ditangani. Setiap tahun jumlah pasien pun meningkat rata-rata 30% dan didominasi perawatan Soft Tissue Filler. Ada pun pasien yang telah melakukan perawatan di tempat ini adalah selebritas, Donna Agnesia dan pemilik Abuba Steak, Elzan Aziz.
JAC merupakan klinik estetika yang berlokasi di Jl. Gunawarman 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Klinik ini meraih second runner up se-Asia Pasifik kategori perawatan Ultherapy, Golden Record Awards 2017.
