Ini Tanda Anak Alami Gangguan Ginjal [americatech]

Ini Tanda Anak Alami Gangguan Ginjal

PinkKorset.com, Jakarta – Kenali tanda gangguan ginjal pada anak sebelum memburuk menjadi gagal ginjal.

Gangguan ginjal bukan hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan simetris pada kaki (edema), adanya darah dalam urin (hematuria), peningkatan jumlah sel darah putih pada urin (leukosituria), peningkatan kadar protein pada urin (proteinuria), penurunan produksi urin (oliguria), hipertensi, gangguan pertumbuhan, anemia, kelainan tulang, sesak dan demam berulang.

Gangguan ginjal pada anak terbagi dua, yakni gangguan ginjal akut dan kronik. Gangguan ginjal akut adalah kerusakan fungsi mendadak yang dipicu penyumbatan sistem penyaringan ginjal karena sel darah merah yang hancur, trauma luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cedera maupun operasi. Sedangkan gangguan ginjal kronik terjadi akibat penurunan fungsi ginjal secara bertahap dalam kurun waktu tiga bulan atau lebih.

Berdasarkan waktu kejadian, gangguan ginjal pada anak meliputi bawaan sejak lahir dan setelah lahir. Gangguan ginjal akibat bawaan lahir biasanya ditandai kelainan bentuk ginjal dan saluran kemih. Sedangkan gangguan ginjal setelah lahir ditandai infeksi saluran kemih dan radang ginjal yang dipicu selain infeksi.

Dokter Spesialis Anak Divisi Nefrologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K) menjelaskan, gangguan ginjal pada anak di bawah lima tahun paling sering disebabkan kelainan kongenital (ginjal polikistik dan obstruksi saluran kemih). Sementara pada anak di atas lima tahun umumnya akibat gangguan glomerulus (sindrom nefrotik dan nefritis lupus) serta kelainan kongenital.

“Jika gangguan ginjal tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani segera, maka mengarah gagal ginjal saat dewasa,” katanya saat media briefing Kemenkes, Kenali Gangguan Ginjal pada Anak di Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Deteksi dini gangguan ginjal pada anak sangat penting. Orangtua perlu mengamati kondisi kesehatan anak.

“Bila ditemukan perubahan perilaku dan fisik anak segera periksa di pelayanan kesehatan,” ucap Direktur P2PTM Kementerian Kesehatan, dr. Cut Putri Arianie, MHKes.

Kendati gangguan ginjal pada anak tidak selalu dapat dicegah, dr. Cut menambahkan, upaya promotif dan preventif tetap dilakukan. Misalnya saja dengan Gerakan Ayo Minum Air (AMIR), batasi konsumsi gula, garam dan lemak serta menghindari gaya hidup tidak aktif.