Ini Tanda Spesifik Sariawan [beautybuzz]

Ini Tanda Spesifik Sariawan

PinkKorset.com, Jakarta – Tidak semua luka di dalam rongga mulut disebut sariawan. Lalu, apa yang membedakan dengan luka lain?  

Sariawan atau stomatitis aphthosa paling umum dialami setiap orang, mulai anak-anak hingga lansia. Hampir 25% penduduk dunia pernah mengalami sariawan setidaknya sekali dalam hidupnya.

Penyakit ini menyerang jaringan mukosa mulut dan dapat sembuh sendiri (self limiting disease) biasanya dalam dua pekan. Namun, ada juga sariawan yang terjadi berulang kali. Sariawan jenis ini disebut Recurrent Aphthous Stomatitis (RAS).

Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia drg. Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, PhD menuturkan, penyakit sariawan sering terjadi pada pasien yang berhenti merokok. “Sariawan juga sering muncul selaras peningkatan sosial ekonomi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Sariawan dibagi menjadi tiga tipe, minor (luka kurang dari 10 mm), mayor (luka lebih dari 10 mm) dan seperti herpes atau herpetitif (luka kurang dari 2 mm).

Adapun ciri sariawan adalah muncul tanda cekung atau kawah, berbentuk oval atau bulat, bagian tepi berwarna merah, dasar luka putih kekuningan dan terasa sakit. “Kalau tidak ada tanda-tanda itu berarti bukan sariawan,” ucapnya.

Ada 15 faktor pemicu sariawan dan di antaranya tergolong klasik seperti genetik, trauma, hormonal (pramenstruasi dan menopause) serta stres. Sedangkan pemicu sariawan yang disertai dengan penyakit tertentu antara lain kelainan imun, HIV, alergi, sensitif gluten, infeksi mikroba, kekurangan vitamin dan mineral.

“Hindari sariawan dengan menjaga keseimbangan asupan nutrisi dan oral higiene,” tambah drg Rahmi yang juga Ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia ini.

Salah satu bagian oral higiene yakni berkumur dengan larutan antiseptik. Povidone Iodine 1% zat antimikroba kuat untuk mengurangi bakteri dan virus dalam mulut.

Educator and Trainer Mundipharma Indonesia dr. Merry Sulastri menjelaskan, povidone iodine 99,4% efektif kurangi bakteri dan virus mulut. Efektivitas povidone iodine 99,4% dan lebih tinggi ketimbang chlorexidine gluconate (59,7%) serta cetylpyridium chloride (97%).

“Kami anjurkan masyarakat berkumur dengan povidone iodine 1% untuk berkumur. Khususnya saat risiko infeksi atau iritasi mulut meningkat (sakit tenggorok, sariawan, gusi bengkak dan bau mulut),” pungkasnya.