Kebiasaan Menjengkelkan Saat Berwisata [Martijn Duineveld]

Kebiasaan Menjengkelkan Saat Berwisata

PinkKorset.com, Jakarta – Wisatawan berbagai negara mengungkapkan ketidaksukaan terhadap beberapa kebiasaan yang dilakukan turis lain.

Ketika liburan musim panas sedang berlangsung, Agoda, salah satu agen perjalanan wisata online (OTA) yang sedang berkembang, meminta pendapat para wisatawan mengenai kebiasaan paling menjengkelkan yang mereka temui ketika berwisata.

Survei dilakukan oleh periset pasar independen, YouGov terhadap 10.384 responden dari Inggris (1.418), Amerika (597), Australia (837), Singapura (913), Malaysia (1.002), Filipina (1.011), Indonesia (1.063), Vietnam (999), Thailand (1.062) and China (1.482).

Temuan ini dituangkan dalam hasil survei global bertajuk ‘Kebiasaan Menjengkelkan Ketika Berwisata’.

Berikut fakta-fakta menarik yang dikelompokkan berdasarkan negara.

Indonesia

  • Bagi wisatawan Indonesia, kecanduan ponsel (47%), ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (47%) dan wisatawan yang berisik (43%) merupakan kebiasaan paling menjengkelkan.
  • Anak muda paling tidak bisa menerima ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya, dengan setengah dari seluruh wisatawan usia 18 hingga 24 tahun menganggapnya sebagai hal menjengkelkan. Namun penerimaan semakin besar seiring bertambahnya usia, dengan usia 55 tahun atau lebih (32%) merupakan kelompok yang paling dapat menerimanya.
  • Wisatawan Indonesia berusia 55 tahun ke atas menganggap kecanduan ponsel dan selfie tidak begitu menjengkelkan dibandingkan kelompok usia lainnya.

Malaysia

  • Bagi wisatawan Malaysia, ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (60%), wisatawan yang berisik (56%) dan kecanduan ponsel (51%), merupakan kebiasaan paling menjengkelkan.
  • Wisatawan Malaysia usia 55 tahun ke atas paling tidak bisa menerima wisatawan yang berisik, mencapai 74% dibandingkan hasil survei rata-rata (56%).
  • Wisatawan usia 18 hingga 24 tahun menghabiskan sebagian besar waktunya bermain ponsel setiap hari (243 menit) dibandingkan responden lainnya (218 menit).

Filipina

  • Bagi wisatawan Filipina, ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (61%), wisatawan yang berisik (59%) dan kecanduan ponsel (52%), merupakan hal-hal paling menjengkelkan.
  • Wisatawan usia 55 tahun dan ke atas paling merasa terganggu oleh wisatawan yang berisik (83%) dibandingkan jumlah rata-rata survei (59%).
  • Ketika berwisata dengan keluarga, wisatawan usia 18 hingga 24 tahun (23%) paling sering menggunakan ponselnya, sekitar empat jam atau lebih dalam sehari. Wisatawan usia 55 tahun dan ke atas tidak cenderung fokus pada ponselnya (3%).

Singapura

  • Bagi wisatawan Singapura, wisatawan yang berisik (68%), ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (63%) dan tur rombongan besar (49%) merupakan hal-hal yang paling menjengkelkan.
  • Tingkat penerimaan wisatawan Singapura terhadap rombongan tur besar meningkat seiring bertambahnya usia. Kelompok usia 18 hingga 24 tahun (53%) paling merasa terganggu dengan hal tersebut, namun kelompok usia 55 tahun ke atas tidak terlalu terganggu (36%).
  • Wisatawan Singapura menghabiskan lebih dari satu jam setengah (101 menit) sehari pada ponselnya ketika berwisata dengan keluarga, dan hampir dua jam sehari ketika berwisata dengan teman-teman (114 menit) atau sendiri (110 menit).

Thailand

  • Bagi wisatawan Thailand, wisatawan yang berisik (58%), rombongan tur besar (41%) dan kecanduan ponsel (31%) merupakan hal-hal paling menjengkelkan.
  • Tingkat penerimaan terhadap rombongan tur besar menurun, seiring bertambahnya usia bagi wisatawan Thailand. Kelompok usia 18 hingga 24 tahun (35%) tidak terlalu terganggu dengan hal tersebut, namun kelompok usia 55 tahun ke atas sangat terganggu (50%).
  • Wisatawan Thailand menghabiskan lebih dari dua jam sehari pada ponselnya ketika berwisata dengan keluarga (124 menit) dan teman-teman (126 menit).

Vietnam

  • Bagi wisatawan Vietnam, kecanduan ponsel (59%), wisatawan yang berisik (52%) dan ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (45%) merupakan hal-hal paling menjengkelkan.
  • Tingkat penerimaan terhadap selfie meningkat seiring bertambahnya usia. Sebanyak 20% dari kelompok usia 18 hingga 24 tahun menganggap tukang selfie itu paling menjengkelkan dibandingkan 7% dari kelompok usia 55 tahun ke atas.
  • Wisatawan Vietnam menghabiskan lebih banyak waktu pada ponselnya ketika berwisata sendiri (147 menit) dan dengan keluarga (68 menit) atau teman-teman (86 menit).

China

  • Bagi wisatawan China, wisatawan yang berisik (68%), kecanduan ponsel (47%) dan rombongan tur besar (33%) merupakan hal-hal yang paling menjengkelkan.
  • Wisatawan China lebih tidak terlalu fokus pada ponselnya saat berwisata dengan keluarga. Hanya ada 10% yang mengaku menghabiskan waktu empat jam atau lebih pada ponselnya ketika berwisata dengan keluarga dan 30% ketika berwisata sendiri.

Australia

  • Bagi wisatawan Australia, wisatawan yang berisik (56%), ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (54%) dan penggunaan ponsel berlebihan (52%) adalah kebiasaan paling menjengkelkan.
  • Dibandingkan perempuan (25%), laki-laki (37%) lebih jengkel terhadap tukang selfie.
  • Wisatawan Australia menghabiskan sekitar satu jam sehari pada ponselnya ketika berwisata dengan keluarga (68 menit) dan teman-teman (80 menit). Mereka menghabiskan sekitar satu jam setengah (90 menit) ketika berwisata sendirian.

Inggris

  • Bagi wisatawan Inggris, wisatawan yang berisik (56%), ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (54%) dan kecanduan ponsel (45%) merupakan hal-hal paling menjengkelkan.
  • Tingkat penerimaan terhadap wisatawan yang berisik menurun, seiring bertambahnya usia. Sebanyak 68% dari kelompok usia 55 tahun ke atas menganggap wisatawan yang berisik itu paling menjengkelkan dibandingkan 47% dari kelompok usia 18 hingga 24 tahun.
  • Wisatawan Inggris menghabiskan satu jam sehari pada ponselnya ketika berwisata dengan keluarga dan teman-teman (sekitar 60 menit) dan naik hingga hampir satu jam setengah (85 menit ketika berwisata sendiri.

Amerika Serikat

  • Bagi wisatawan Amerika, wisatawan yang berisik (53%), kecanduan ponsel (48%) dan ketidakpekaan terhadap perbedaan budaya (41%) merupakan hal-hal paling menjengkelkan.
  • Laki-laki (60%) lebih dapat menerima wisatawan yang berisik dibandingkan perempuan (46%).