Milenial Rentan Serangan Digital [google]

Milenial Rentan Serangan Digital

PinkKorset.com, Jakarta – Kalangan milenial ternyata menjadi demografi yang rentan serangan digital.

Pada 2020, lebih dari 60% penduduk milenial (usia 18-34 tahun) berada di Asia Pasifik. Mereka akan menjadi demografi yang mempengaruhi bisnis aplikasi, memiliki ekspektasi tertentu mengenai bagaimana perusahaan memenuhi preferensi mereka.

Ya. Generasi digital Asia mempengaruhi perekonomian global, mulai dari mendorong pasar konsumen hingga menciptakan model-model bisnis yang inovatif.

Kendati sangat paham akan teknologi, milenial ternyata merupakan demografi yang rentan terhadap serangan digital.

Riset bertajuk ‘Curve of Convenience’ menunjukkan bahwa hanya 44% responden milenial yang memprioritaskan fitur keamanan, sementara 32% mengaku akan tetap memakai aplikasi meski ada risiko keamanan data. Bandingkan dengan 53% responden Gen X (usia 35-54 tahun) dan 69% generasi baby boomers (usia 55 tahun ke atas) yang peduli dengan masalah keamanan.

Toleransi yang cukup tinggi terhadap pembobolan inilah yang berbahaya. Generasi digital rentan terhadap serangan digital, karena mereka terlalu meremehkan masalah keamanan.

Riset yang diadakan F5 dan YouGov ini dilakukan pada Maret 2018 dan melibatkan 3.757 responden di 7 negara, yakni Australia, China, Hong Kong, India, Filipina, Singapura, dan Indonesia.

Data menunjukan prioritas keamanan data untuk lintas generasi menunjukkan penurunan. Generasi yang lebih muda akan lebih mengabaikan masalah keamanan, dibandingkan generasi sebelumnya.

Sementara dari ketujuh negara tersebut, milenial Indonesia berada di urutan terbawah (37%) terkait generasi yang memprioritaskan keamanan. Sedangkan milenial Singapura terlihat paling mempedulikan keamanan, dengan persentase mencapai 59%.

Berikut perbandingan prioritas keamanan data di tujuh negara :

Milenial Rentan Serangan Digital