Peregangan Ini Hindari Kerusakan Mata [femalefirst]

Peregangan Ini Hindari Kerusakan Mata

PinkKorset.com, Jakarta – Bekerja di depan komputer dalam waktu lama merusak mata. Peregangan sederhana ini mengindari risiko tersebut.

Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, drg. Kartini Rustandi, M.Kes menjelaskan, menatap layar komputer dalam waktu lama meningkatkan kontrasi otot mata. Sehingga muncul sakit kepala hingga penurunan ketajaman penglihatan dan memerlukan kacamata.

“Lakukan peregangan sederhana 20-20-20 yakni 20 menit menatap komputer, 20 detik angkat kepala dan fokuskan jarak pandang hingga 20 meter,” ucapnya kepada PinkKorset usai jumpa pers Anlene dalam kampanye Ayo Indonesia Bergerak di Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Peregangan juga perlu dilakukan pada bagian tubuh lainnya. Terlebih ketika badan mulai terasa pegal, ini menandakan adanya kekakuan dan peredaran darah tidak lancar.

Tubuh manusia terdiri atas tiga bagian yang menyatu yakni otot, tulang dan sendi. Ketiganya mendukung manusia untuk bergerak. Sehingga ketika tubuh tidak terbiasa bergerak maka fungsi otot, tulang dan sendi menurun.

“Gerakan berbeda tidak masalah. Prinsipnya beranjak dari kursi lalu berdiri dan lakukan aktivitas selama 3 menit,” sambungnya.

Selain peregangan, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik terukur dan teratur selama 30 menit sehari atau melakukan 10.000 langkah per hari. Setelah terbiasa melakukan aktivitas fisik, Anda perlu meningkatkan ke tahap latihan fisik atau olahraga agar tubuh tetap bugar.

Selaras dengan gaya hidup aktif, Anlene mengampanyekan Ayo Indonesia Bergerak untuk mengajak masyarakat Indonesia melawan gaya hidup sedentari.

“Kampanye ini juga bentuk komitmen Fonterra dan Anlene menciptakan masyarakat Indonesia lebih sehat, kuat dan bahagia,” ucap Technical Marketing Advisor Fonterra Brands Indonesia, Rohini Behl.

Puncak kampanye ini diselenggarakan di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 22 April 2018. Kampanye ini menggerakan 10.000 orang di 7 kota di Indonesia sejak diluncurkan di Yogyakarta dua pekan lalu.