Rendang atau Randang?

Ternyata selama ini kita keliru menyebut sajian khas Minangkabau ini. Manakah yang benar, rendang atau randang?

Kepala Badan Penghubung Provinsi Sumatera Barat, Andre Setiawan, S.STP., M.PA menuturkan, penyebutan yang benar adalah randang bukan rendang. Randang merujuk pada proses masak yang dinamakan marandang.

“Randang berasal dari marandang. Tidak ada istilah merendang sehingga muncul nama rendang,” ucapnya usai acara temu media Nusantara Merandang di Jakarta, Kamis (29/11/2019).

Marandang merupakan proses masak dalam waktu lama yang terdiri atas beberapa tahapan, dimulai fase memasak berkuah (gulai), kemudian setengah berkuah (kalio) dan tanpa kuah (randang).

“Jadi yang namanya randang itu kering atau terkaramelisasi,” sambungnya.

Randang populer dalam masyarakat Minangkabau selaras dengan tradisi merantau. Para pemuda yang merantau dibekali randang yang tahan lama selama di perjalanan. Tak hanya itu, randang yang dinobatkan sebagai makanan terlezat selama empat tahun berturut-turut lewat survei CNN ini mengandung filosofi mendalam.

Filosofi ini terbagi empat bagian, sambung Andre, pertama bahan utama daging menggambarkan orang yang dituakan dalam masyarakat adat, kedua yakni santan yang mewakili kalangan pemikir (cendikiawan). Kemudian ketiga adalah cabai menyimbolkan kalangan ulama yang tegas menegakkan syariat Islam dan keempat yaitu bumbu mewakili masyarakat yang beragam sebagai pengikat seluruh bahan baku randang.