PinkKorset.com, Jakarta – Mungkinkah kita menggunakan teknologi robot tanpa menyingkirkan sumber daya manusia? Pabrikan robot asal Denmark, Universal Robots (UR), memiliki jawabnya.
Industri manufaktur di Indonesia merupakan tulang punggung ekonomi negara, yang berkontribusi sebesar 20% dari PDB 2017 atau sekitar Rp2,930 triliun. Sektor ini mengalami pertumbuhan tahunan hingga 6-7% beberapa tahun terakhir dan menyerap lebih dari 25 juta tenaga kerja.
UR yang menyadari potensi besar Indonesia, melirik peluang meningkatkan kesadaran dan adopsi otomasi robot kolaboratif (collaborative robot/cobot). Sehingga, Indonesia bisa menjadi pusat manufaktur terkemuka di kawasan Asia Tenggara dan 10 besar perekonomian terkuat pada 2030.
“Cobot dirancang untuk bekerja berdampingan dengan manusia secara aman. Cobot ringan, ringkas, dan fleksibel sehingga dapat bekerja di ruang kecil di berbagai industri. Juga aman untuk bekerja dari jarak dekat dengan manusia,” kata Sakari Kuikka, General Manager Asia Tenggara dan Oseania, Universal Robots, saat memberikan presentasinya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tak hanya berinvestasi secara besar-besaran melalui solusinya, UR juga ambil bagian dalam meningkatkan pemahaman akan teknologi robot dan kompetensi teknis di Indonesia melalui lokakarya langsung dan seminar cobot bagi masyarakat luas.
Akademi UR menawarkan pelatihan robotik berkelas dengan sembilan modul yang disediakan online tentang pelatihan pemrograman dasar untuk robot UR. Program pelatuhan Akademi UR bekerja bersama UR+, platform online yang memanfaatkan ekosistem global dari pengembang pihak ketiga UR.
Hadir di Indonesia sejak 2013, UR mendistribusikan cobot melalu mitra lokal seperti PT Citra Niaga Cemerlang, PT Dharma Precision Tools, PT Surya Sarana Dinamika dan yang baru-baru ini digandeng, PT Handal Yesindo Sejahtera. Di Indonesia, cobot digunakan di industri seperti otomotif, plastik dan polimer, teknik presisi, kemasan, dan banyak lagi.
