Mudah Memulai Bisnis Event Organizer [pexels]

Mudah Memulai Bisnis Event Organizer

PinkKorset.com, Jakarta – Event bisnis semakin populer sebagai cara mendekatkan perusahaan ke mitra dan klien. Tak heran jika mengadakan event menjadi sebuah tantangan. Lalu, bagaimana jika hendak memulai bisnis event organizer (EO)?

Salah satu pelaku bisnis EO yang cukup sukses adalah Greenhouse, yang sudah banyak membantu perusahaan seperti Apple, Google, AWS, Nestle, Plug and Play, Visa, Microsoft, Salesforce, dan banyak lagi. Sejak membuka lokasinya pada 2018, Greenhouse sudah membantu lebih dari 155 event bisnis.

“Ketika bekerja dengan perusahaan besar, margin kesalahannya tipis. Acara bersifat dinamis, dan dalam mengorganisir acara Anda akan harus menghadapi banyak keputusan,” ujar Viktor Kyosev, Head of Indonesia, Greenhouse.

Jika Anda tertarik untuk berbisnis EO, Greenhouse menyarankan empat cara ini untuk membantu membuat keputusan yang akan menguntungkan klien dan perusahaan.

Pahami kebutuhan perusahaan klien

Menurut Viktor, jika Anda ingin menarik dan mempertahankan klien yang terbaik, Anda harus benar-benar memahami tantangan yang dihadapi klien itu. Setiap perusahana memiliki kebutuhan yang beda, meskipun itu perusahaan yang sama.

Memahami kebutuhan tersebut lebih dari sekadar mengatur acara seperti pesanan klien akan memungkinkan Anda untuk mendukung klien tersebut dengan lebih efisien. Misalnya, mengorganisir acara networking bisa mengharuskan Anda melakukan hal yang berbeda berdasarkan kebutuhan klien.

Jika klien ingin melibatkan sponsor atau media, ciptakan suasana yang lebih mengesankan dan mencerminkan mereka dengan baik. Jika klien menginginkan acara internal untuk team bonding, ciptakan suasana informal yang membuat orang lebih santai dan berinteraksi.

Optimalisasi venue

Saat memilih tempat, jangan hanya mempertimbangkan kenyamanan atau daya tarik visual. Pahami kebutuhan klien, termasuk bersiap untuk situasi tidak terduga karena perubahan kebutuhan tersebut. Misalnya, mengadakan acara perusahaan di coworking space berarti ruang tersebut dioptimalkan untuk bisnis dengan fasilitas seperti layar, proyektor, spidol, flipchart, colokan, dan banyak lagi.

Tawarkan layanan proaktif

Tak hanya layanan pelanggan, cobalah untuk menawarkan pengalaman yang holistik. Layanan pelanggan muncul terutama ketika ada umpan balik negatif dari klien. Ini berarti siap menawarkan solusi jika ada kesalahan teknis atau acara berjalan terlambat.

Namun memperhatikan keluhan saja tidak cukup. Pengalaman pelanggan yang hebat berarti memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam seluruh perjalanan pelanggan. Ini termasuk bertanggung jawab untuk memastikan bahwa ada masalah sesedikit mungkin.

Jangan lupa untuk mengumpulkan umpan balik

Kunci dari mempertahankan klien adalah menghargai pendapat mereka bahkan setelah transaksi Anda selesai, seperti melalui mengumpulkan umpan balik.

Greenhouse selalu mengumpulkan umpan balik kualitatif selama interaksi dengan klien, dan kuantitatif melalui survei Net Promoter Score (NPS) yang terkirim secara otomatis setelah setiap acara. NPS adalah cara untuk mengukur kesetiaan pelanggan.

Anda bisa menghitung NPS dengan mengajukan pertanyaan sederhana ke klien. Misalnya, “Seberapa besar kemungkinan Anda akan merekomendasikan perusahaan kami kepada teman atau kolega?” Berdasarkan respons mereka di skala 0 hingga 10, Anda akan mengelompokkan pelanggan Anda ke:

  • Promotor (skor 9-10)
  • Pasif (skor 7-8)
  • Pencela (skor 0–6)

Lalu kurangi persentase pencela dari persentase promotor dan itulah hasil skor NPS Anda.

Keempat cara ini akan membantu. Viktor menambahkan satu lagi hal yang tak kalah pentingnya, yakni memberikan pelayanan adalah pelatihan yang aktif. “Mungkin tampak sederhana, tetapi kami juga selalu berusaha merekrut orang-orang hebat. Tidak hanya merekrut, tetapi juga melatih mereka dengan program pembelajaran kelas dunia yang terfokus pada menciptakan pengalaman yang positif,” paparnya.