Pentingnya Cek Tekanan Darah di Rumah [todayifoundout]

Pentingnya Cek Tekanan Darah di Rumah

PinkKorset.com, Jakarta – Prevelensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia ternyata masih tinggi. Meski sebagian besar masyarakat sudah menyadari, ternyata 63% pasien hipertensi mengonsumsi obat tanpa pemantauan.

Menurut riset yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH), 63% pasien hipertensi mengonsumsi obat antihipertensi tanpa pemantauan. Ini juga menunjukkan, sebagian pasien tidak melakukan cek tekanan darah secara teratur dan mandiri di rumahnya.

InaSH pun telah sekian lama getol menggalakkan kampanye ‘Ceramah’ atau cek tekanan darah di rumah. Salah satu hal terpenting melakukan ‘Ceramah’ adalah mendeteksi keberadaan hipertensi terselubung (masked hypertension) dan hipertensi jas putih (whitecoat hypertension).

“Ceramah memiliki nilai prognostik yang lebih baik dibandingkan hanya pemeriksaan tekanan darah di rumah sakit. Ceramah juga meningkatkan kepatuhan pasien,” kata Dr. dr. Yuda Turana, Sp.s, anggota Dewan Pembina InaSH dalam acara media bersama Omron Healthcare Indonesia, pekan lalu.

Kampanye Ceramah diluncurkan pada 2018 sebagai upaya untuk menurunkan prevelansi hipertensi yang saat ini masih tinggi di Indonesia, yakni satu dari tiga orang.

Senada dengan Dokter Yuda, dr. Tunggul D. Situmorang Sp.PD-KGH yang menjabat sebagai Ketua Umum InaSH berkata, hipertensi merupakan penyebab kematian (mortality) dan kesakitan (morbidity) terbanyak di seluruh dunia baik di negara yang sedang berkembang maupun di negara yang sudah maju.

“Di Indonesia, menurut Riset Kesehatan Dasar dari Kementerian Kesehatan RI (2018), prevalensi hipertensi adalah sebesar 34,1% dari populasi usia dewasa dan menjadi penyebab utama gagal ginjal yang harus menjalani cuci darah,” paparnya di kesempatan yang sama.

InaSH merangkum Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019, yang diluncurkan pada Februari 2019. Isinya menyebutkan, diagnosis hipertensi tidak lagi hanya didasarkan atas pengukuran tekanan darah di rumah sakit atau klinik praktik dokter, yang disebut dengan Office Blood Pressure.

Pasien dianjurkan untuk melakukan pengukuran tekanan darah di rumah atau Out of Office Blood Pressure, dimana Ceramah termasuk dalam kategori ini. Kepatuhan makan obat dan perhatian atas kesehatan diri sendiri juga diharapkan akan meningkat dengan cara ini.

“Sehingga pencapaian target tekanan darah juga akan lebih mudah tercapai. Dampaknya, kerusakan organ vital seperti jantung, syaraf, ginjal, dan pembuluh darah, dapat dihindari,” lanjut dr. Tunggul.

Anjuran untuk menjalani gaya hidup sehat sangat direkomendasikan sebagai bagian dari pengobatan hipertensi. Antara lain dengan olah raga teratur, konsumsi nutrisi yang seimbang dengan mengurangi asupan garam, gula, dan lemak, serta menjaga berat badan dan lingkar pinggang yang ideal, berhenti merokok, tidak minum alkohol dan menghindari stres.

Dianjurkan pula untuk mengkonsumsi obat- obatan antihipertensi secara kombinasi sejak awal pengobatan dan target tekanan darah yang diharapkan. Lebih dari itu, mengelola pasien-pasien hipertensi tidak hanya sekadar menurunkan tekanan darah saja tapi juga mengendalikan faktor-faktor penyulit dan kondisi maupun penyakit yang menyertainya (co-morbid conditions).