Singset dengan Diet Rendah Karbohidrat [google]

Singset dengan Diet Rendah Karbohidrat

PinkKorset.com, Jakarta – Ini sebabnya diet rendah karbohidrat mampu menurunkan berat badan sehingga tubuh menjadi singset.

Konsultan Jantung Anak RSCM, dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, sebenarnya tubuh hanya sedikit membutuhkan karbohidrat karena tidak ada batasan kebutuhan minimum. Tetapi protein, asam lemak omega 3 dan asam lemak esensial ada kebutuhan minimum.

“Karbohidrat bukan hal esensial dalam metabolisme karena tubuh mampu memproduksi sendiri (glukogenesis),” ucapnya di sela-sela Indonesia International Low Carb Conference di Jakarta, Sabtu (6/4/2019).

Alhasil diet rendah karbohidrat dapat membantu metabolisme tubuh sehingga memaksimalkan kelebihan lemak menjadi sumber energi. Berat badan pun menjadi ideal.

Ada beberapa tingkatan asupan karbohidrat. Tingkat asupan karbohidrat sangat rendah atau ketogenik (20-50 gram/hari atau <10% dari 2.000 kal/hari), rendah (<130 gram/hari atau <26% dari total energi), moderate (26-45% dari total energi) dan tinggi (>45% dari total energi).

Ketika melakukan diet rendah karbohidrat, tubuh kekurangan glukosa sebagai sumber energi. Kemudian tubuh beradaptasi dengan mengubah asam lemak di hati menjadi keton sebagai pengganti glukosa. Kondisi ini disebut ketosis yakni saat tubuh memproduksi keton sebagai sumber energi.

“Ketosis mudah dicapai dengan salah satu diet rendah karbohidrat, diet ketogenik dikombinasi puasa (intermittent fasting),” katanya.

Kendati demikian, kadar keton tidak sampai berlebih atau ketoasidosis seperti yang dialami pasien diebetes mellitus. Kondisi ini terjadi bila kadar keton dalam darah di atas 10-25. Sehingga diet rendah karbohidrat masih aman dilakukan.

Menurut dr. Piprim, diet rendah karbohidrat dengan asupan 100 gram karbohidrat per hari hanya menhasilkan kadar keton 0,5 saja. Jika tubuh telah beradaptasi, jumlah keton justru semakin rendah. Hal ini disebabkan keton hanya digunakan untuk kerja sel-sel otak saja. Sementara organ tubuh lain memanfaatkan free fatty acid sebagai bahan bakar.

“Beda ketika baru melakukan diet rendah karbohidrat, keton dibutuhkan sebagai energi untuk berbagai organ tubuh,” pungkasnya.