Yuk, Hiking ke Jepang!

Pinkkorset.com – Berlibur sambil menyalurkan hobi hiking? mengapa tidak. Cobalah ke Negeri Sakura yang baru saja memasuki musim pendakiannya. 

Awal Juli ini, Gunung Fuji di Jepang baru membuka jalur pendakiannya untuk publik. Upacara ritual pemotongan tali di Gerbang Kana-torii yang dilakukan oleh para pendeta Shinto, melambangkan dimulainya musim pendakian musim panas nasional Jepang, yang berlangsung dari 1 Juli hingga 30 September.

Anda pun bisa menikmati hangatnya Negeri Sakura dan ikut meramaikan hari libur nasional Yama no hi (‘Hari Gunung’) pada 11 Agustus,

Untuk menghindari panasnya ibu kota sembari menikmati pemandangan yang mengesankan di jalan setapak pegunungan di Jepang, Agoda merekomendasikan beberapa destinasi hiking terbaik di Jepang.

Gunung Takao, Hachioji

Terletak di kota Hachioji, Tokyo, Gunung Takao menjadi salah satu favorit dengan jumlah pendaki mencapai 2,5 juta orang per tahun. Setiap rute jalur pendakian hanya membutuhkan sekitar dua jam untuk mencapai puncak gunung. Tersedia cable car dan lift di separuh jalan ke gunung untuk memudahkan pendakian. Cable car ini terkenal dengan tingkat kecuramannya, sehingga menjadi salah satu obyek menarik bagi pengunjung.

Menurut legenda, gunung Takao merupakan habitat dari Tengu, yakni goblin berhidung panjang.  Jadi, jangan heran bila Anda menemukan banyak patung Tengu di kuil Yakuoin pada setengah perjalanan gunung.

Related image

Dengan 200 kamar dan suite kontemporer yang memancarkan pesona Jepang, Keio Plaza Hotel Hachioji merupakan lokasi yang sempurna untuk liburan akhir pekan musim panas yang singkat karena letaknya yang kurang dari satu jam dari pusat kota Tokyo, dengan akses ke beberapa jalur terbaik Gunung Takao. Jalur utama melewati halaman kuil Yakuoin sebelum mencapai puncak dengan pemandangan Gunung Fuji pada hari yang cerah.

 Gunung Mitake, Saitama

Terletak di pegunungan Taman Nasional Chichibu-Tama Kai, Gunung Mitake memiliki pemandangan yang berbeda dari gunung lain di Jepang. Paduan antara bebatuan dan tanaman hijaunya yang terlihat berbeda di setiap musim, menimbulkan kesan hiking yang tak terlupakan. Sebelum mencapai kuil Musashi-mitake di puncak gunung, Anda akan menemukan lokasi untuk menikmati alam seperti 8 tahap air terjun Nanayonotaki setinggi 50 meter, atau sungai dengan batu-batu besar “Rock Garden” dan lainnya.

Related image

Untuk pengalaman yang lebih tradisional dan masih dalam jarak tempuh dua jam dari Tokyo, Mitakesanso menawarkan akomodasi kuil dengan suasana Edo kuno.  Para tamu dapat mendaki jalan setapak melalui alam yang nyaris tak terjamah, berhenti di berbagai air terjun, kuil kecil dan puncak sepanjang jalan sebelum kembali untuk mencoba yukata tradisional dan bersantai di tempat pemandian air panas (onsen) alami milik hotel.

 Gunung Fuji, Yamanashi

Gunung Fuji bukan hanya gunung yang tertinggi di Jepang, tetapi juga yang paling ikonik. Beberapa periode populer yang disukai untuk pendakian adalah Juli hingga Agustus, karena kondisi cuaca relatif tenang dan suhu yang hangat. Ada empat rute favorit yang bisa dipilih yakni Kawaguchi, Subashiri, Gotenba, dan Fujinomiya.

Related image

Menginap di Ooike Hotel memberi para tamu kesempatan untuk menikmati pemandangan terkenal Gunung Fuji saat sarapan, baik dari kamar dan restoran yang menghadap gunung. Untuk pemandangan yang lebih menakjubkan, setiap wisatawan pasti tergoda untuk mendaki Gunung Fuji itu sendiri, meskipun terdapat pendakian yang lebih santai yang juga dekat dengan hotel, di antaranya hiking di Gunung Hoei yang lebih kecil.

 Hakone, Kanagawa

Tetap tak jauh dari Tokyo, Hakone adalah onsen yang populer di pegunungan Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu. Bermalam di Odakyu No Yama Hotel tidak hanya memberi tamu akses ke sumber air panas, sauna, dan kamar uap, tetapi juga pemandangan tepi danau yang unik dan beragam jalur hiking yang mengarah ke hutan, termasuk bagian dari jalan raya Old Tokaido yang pernah menghubungkan Tokyo dan Kyoto selama periode Edo.

 Nikko

Untuk suasana yang berbeda, Nikko yang termasuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO mengemas berbagai atraksi luar ruangan yang semuanya mudah dijangkau dari Nikko Hoshinoyado Hotel. Berjalanlah dari Air Terjun Ryuzu ke Onsen Yumoto melalui Rawa Senjogahara, sebelum kembali ke hotel untuk bersantai di spa air panas dan taman hotel.

Gunung Yoshino, Nara

Bepergianlah lebih jauh ke daerah pedesaan untuk menemukan akomodasi Jepang yang lebih tradisional dan pengalaman ryokan yang autentik. Chikurin-in Gunpoen Ryokan di Gunung Yoshino adalah kota kuil berhutan yang tenang di lereng gunung Prefektur Nara yang menawarkan pelarian sempurna dari kehidupan kota yang modern. Para pengunjung dapat kembali ke masa lalu sambil menjelajahi jaringan kecil jalur hiking yang mengarah ke sekitar gunung. Para pendaki yang lebih berjiwa petualang dapat mengambil jalur ziarah terdekat ke Gunung Omine dari Kuil Kinpusenji.

Lembah Mitarai, Nara

Menuju lebih jauh ke selatan, daerah Onsen Dorogawa di Nara dulunya terkenal tidak dapat diakses, dan digunakan sebagai tempat perlindungan selama pertempuran di abad ke-14. Kini, pengunjung berduyun-duyun untuk menikmati sungai hijau zamrud dan menghindari panasnya musim panas. Kohryokuen Nishisei menawarkan kamar-kamar bergaya Jepang tradisional yang diposisikan di sekitar halaman taman yang damai dan sumber air panas. Dari hotel ini, para tamu dapat mengakses jalur hiking yang menampilkan air terjun dramatis dan jembatan gantung terkenal yang menjadikan Lembah Mitarai salah satu tempat pemandangan paling spektakuler di Nara.

Jepang mendominasi rencana musim panas para wisatawan Asia Pasifik yang meraup enam dari sepuluh tujuan teratas di musim panas ini. Kota-kota favorit seperti Tokyo, Osaka, Okinawa Main Island, Kyoto, masuk kembali dalam daftar tahun ini, diikuti oleh kota-kota baru, yaitu Sapporo dan Fukuoka. Tokyo, tujuan wisata teratas di antara semua pelancong Asia Pasifik tahun ini, juga menjadi tujuan internasional teratas bagi wisatawan Indonesia, dan berada di posisi kedua dari 10 tujuan teratas.