5 Tips Sains untuk Kurangi Stres Akibat Pekerjaan

PinkKorset.com – Tahukah Anda, sains ternyata punya tips itu untuk membantu mengatasi stres.

Kadang kita semua mengalami hari buruk, membuat masalah sekecil apapun menimbulkan stres. Sains ternyata punya tips-tips jitu untuk membantu Anda mengatasinya.

Stres sebenarnya merupakan reaksi normal tubuh ketika terjadi masalah. Namun ketika Anda tak bisa mengelolanya dengan baik, stres dapat mempengaruhi suasana hati dan kinerja, sehingga berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Untungnya, ilmu pengetahuan terus berkembang. Kini, sains memiliki tips jitu untuk mengurangi dampak stres dan kembali bekerja dengan efektif. Semoga dengan mengikutinya, Anda bisa mengurangi atau bahkan bebas dari stres, serta kembali produktif.

Berikut lima tips sederhana dari sains untuk membantu mengurangi stres.

Berolahraga

Tak hanya sains, pakar manapun pasti akan menyarankan olahraga sebagai salah satu cara terbaik mengurangi stres. Mayo Clinic menyatakan olahraga dalam bentuk apapun bisa menghilangkan stres. Sebab, kegiatan fisik tersebut mendorong otak memproduksi lebih banyak endorfin, zat kimia yang memicu perasaan positif dan dapat mengurangi gejala-gejala depresi dan kecemasan berlebihan. Olahraga juga dapat meningkatkan rasa percaya diri.

Meskipun begitu, tidak semua orang suka berolahraga di gym. Apalagi di masa seperti ini dimana gym bisa menjadi tempat yang riskan dalam penyebaran COVID-19. Anda bebas memilih olahraga manapun yang disukai, seperti tenis, bersepeda ataupun jogging. Berolahraga secara rutin dapat memperbaiki kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.

Menulis Buku Harian

Apakah Anda salah seorang yang suka menulis buku harian? Menulis perasaan di atas kertas merupakan cara mudah lainnya untuk mengurangi stres dari pekerjaan. Dalam sebuah penelitian, Dr. James W. Pennebaker meminta 46 mahasiswa untuk menulis pengalaman-pengalaman traumatis atau topik-topik sepele selama 15 menit selama empat hari berturut-turut. Selama enam bulan setelah penelitian dilangsungkan, siswa yang menulis tentang pengalaman-pengalaman traumatis lebih jarang mengunjungi pusat kesehatan kampus atau menggunakan penghilang rasa sakit, ketimbang mereka yang menulis tentang topik-topik sepele.

Menulis buku harian bisa menjadi terapi untuk mengatasi rasa frustrasi yang mungkin Anda hadapi di tempat kerja. Jadi, alih-alih memendam perasaan frustrasi, lebih baik tulislah dalam buku harian.

Kurangi Memeriksa Email

Apakah Anda memeriksa email sepanjang hari? Memeriksa email terdengar seperti hal yang biasa saja, tapi sebenarnya aktivitas ini dapat membuat Anda stres. Sebuah penelitian dari University of British Columbia menemukan, membatasi frekuensi memeriksa email sepanjang hari dapat mengurangi rasa stres. Dalam penelitian tersebut, peserta yang hanya memeriksa email tiga kali sehari memiliki tingkat stres harian yang jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak membatasi aktivitas memeriksa email.

Tak hanya mempengaruhi stres, memeriksa email mengurangi produktivitas. Jika memungkinkan, batasi hanya tiga kali sehari memeriksa email yakni pagi hari, siang, dan malam sehingga bisa mengurangi stres akibat pekerjaan dan meningkatkan produktivitas.

Minum Teh Hitam

Berhentilah minum kopi ketika Anda sedang merasa stres. Minumlah teh hitam untuk mengurangi stres di tempat kerja. Penelitian di jurnal Psychopharmacology menyebutkan, konsumsi teh selama enam minggu mengurangi produksi hormon kortisol (penanda stres fisiologis) dan menciptakan relaksasi yang lebih besar.

Jika Anda bisa membiasakan diri untuk meminum secangkir teh saat bekerja setiap hari, Anda bisa mendapat keuntungan yang sama seperti dalam penelitian tersebut. Bahkan, Anda bisa menciptakan semacam ‘pojok teh’ di kantor dan mengajak rekan-rekan kerja untuk minum bersama sehingga rasa stres mereka juga ikut berkurang.

Kunyah Permen Karet

Iya, betul, permen karet.

Mungkin Anda tidak tahu bahwa mengunyah permen karet bisa mengurangi stres. Sebuah penelitian yang dilakukan Swinburne University di Melbourne, Australia menyatakan, kadar hormon kortisol dalam ludah orang-orang yang suka mengunyah permen karet lebih rendah 16% ketimbang mereka yang tidak suka, ketika mengalami stres ringan. Juga, tercatat hampir 12% lebih rendah saat mereka mengalami stres normal.

Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan kewaspadaan dan kinerja seseorang ketika melakukan banyak tugas secara sekaligus (multitasking). Jadi, tak ada ruginya menyiapkan sebungkus permen karet saat bekerja.