Apakah Tongkat Sinar UV Sudah Teruji? [cnet]

Apakah Tongkat Sinar UV Sudah Teruji?

PinkKorset.com – Tongkat sinar ultraviolet (UV) portabel ini menjadi salah satu barang yang diandalkan saat pandemi. Banyak diantaranya palsu, namun beginilah seharusnya yang terjadi jika tongkat sinar UV yang Anda beli termasuk asli.

Konon UV light portable bisa melakukan sanitasi terhadap segala hal seperti barang-barang paket atau makanan yang baru diantar hingga segala ruangan seperti kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Perangkat ini juga mudah ditemukan di e-commerce/marketplace. Sayang, banyak diantara perangkat UV light yang dijual di pasaran adalah palsu.

“Berhati-hatilah dengan klaim palsu yang mengatakan produk-produk ini efektif, atau aman digunakan pada manusia,” kata Jung-Tsung Shen, insinyur dan tenaga kesehatan di Washington University, St. Louis, Amerika Serikat (AS).

Baca sebelumnya:

Apakah Sudah Teruji?

Beberapa produk yang diklaim membunuh kuman sebenarnya berada pada gelombang yang salah, kata Andrea Armani, seorang insinyur kimia dan material di University of Southern California. Untuk mendapatkan fungsi disinfeksi, gelombangnya seharusnya pada 260 nanometer. “Tapi Anda takkan tahu bedanya, di sini tantangannya,” kata Armani.

Ilmuwan mengukur sinar UV secara elektronik menggunakan sensor optik atau secara kimia menggunakan kartu UV-C yang berubah warna sesuai dosisnya. Konsumen juga bisa membeli beberapa versi kartu ini secara online, tapi lagi-lagi Shen dan Armani memperingatkan kemungkinan hasil bacaan yang salah. Beberapa perusahaan tidak menyediakan jangkauan yang sensitif dan memicu reaksi kimia kuat untuk membunuh virus. Tak mungkin bisa mengukur apakah benda tersebut benar-benar berfungsi ketika digunakan.

Melihatnya saja juga tak mungkin. Beberapa tongkat UV mengeluarkan cahaya biru. Ini cahaya dari lampu LED, bukan sinar UV itu sendiri. Mata manusia tidak bisa melihat gelombang sinar ultraviolet. “Tidak henti-hentinya saya memperingatkan ini. Jangan melihat langsung bola lampunya (ketika dinyalakan). Sungguh, jangan dilihat,” Armani menegaskan.

Tapi bukan berarti kita pasrah saja, ada beberapa petunjuk. LED UV-C bertenaga besar harganya berkisar di atas Rp200 ribu per item dan Anda perlu memahami beberapa hal. Jika ada beberapa perusahaan yang menjual lampu tersebut di bawah Rp300 ribuan dan instruksinya menuliskan hanya perlu beberapa menit, maka alat tersebut palsu. “Ini bukan tongkat ajaib, Anda tak bisa melambaikannya dan berharap benda itu melakukan disinfeksi,” kata Armani.

Jika ingin mengujii lampu yang sudah Anda beli, cobalah dengan pisang. Letakkan pisang hijau di bawah sinar tersebut selama 15 menit. Lamput UV-C asli akan mengubah warna kulitnya menjadi cokelat. Satu lagi yang harus Anda ingat, tes pisang ini hanya bekerja di gelombang besar dan tidak secara spesifik pada 260 nanometer. Tapi uji ini cukup bisa membuktikan bahwa lampu yang Anda beli benar-benar mengeluarkan sinar UV. Keraguan Anda akan terjawab.

“Ini adalah pasar abu-abu yang tidak memiliki regulasi. Belum pernah ada uji sains yang menyeluruh dan uji efektivitas perangkat-perangkat ini,” pungkas Shen.