Mempertahankan Imunitas Tubuh Saat Puasa

PinkKorset.com – Umat muslim di seluruh dunia menghadapi tantangan lebih berat di bulan Ramadan kali ini, sehingga menjaga kesehatan selama berpuasa menjadi sangat penting.

Salah satu faktor penting dalam menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang baik.

Adapun sistem imun adalah sistem pertahanan tubuh yang didesain untuk mengenali dan menghancurkan mikroorganisme patogen, antigen dan zat asing yang masuk ke tubuh, termasuk virus dan bakteri yang bersifat patogen atau dapat menimbulkan penyakit.

Orang yang terinfeksi bakteri atau virus adalah orang dengan sistem imun rendah atau mendapatkan paparan tinggi dari virus atau bakteri sehingga melemahkan sistem imun tubuhnya.

Ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menjelaskan bahwa berpuasa bukan berarti kebutuhan tubuh akan zat gizi menjadi berubah, hanya saja waktu makannya yang berbeda.

“Pada kebanyakan orang yang berpuasa, jam makan menjadi lebih pendek dibandingkan waktu tidak berpuasa dan mereka juga memiliki kecenderungan memilih makanan dan minuman yang manis, sehingga kesempatan untuk memenuhi zat gizi terkait imunitas menjadi berkurang,” kata Dr. Rita.

Menurutnya, untuk menjaga sistem imun tubuh, tubuh perlu mengonsumsi vitamin dan mineral melalui makanan yang sehat dan berimbang.

Saat ini ada berbagai macam vitamin dan mineral untuk sistem imun yang bisa diperoleh dari suplemen. Namun sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya dalam bentuk suplemen, perhatikan dosis dan jenisnya.

Vitamin dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Jika mengonsumsi vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C dalam dosis tinggi, maka sisanya akan dibuang oleh tubuh, sehingga kecil kemungkinan terjadinya penumpukan vitamin tipe ini di dalam tubuh.

Namun, konsumsi suplemen vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A dan E, harus diperhatikan. Jika konsumsinya berlebihan, sisa vitamin akan disimpan dan bisa bersifat toksik (beracun) bagi tubuh.

Ia pun menyarankan memperoleh asupan vitamin dan mineral dari makanan. Selain tidak akan menjadi toksisitas di dalam tubuh, ketahanannya di dalam tubuh pun akan lebih lama. “Artinya ketika seseorang tidak mengonsumsi vitamin dan mineral pada kurun waktu tertentu, maka tidak akan langsung terjadi gejala defisiensi (kekurangan) vitamin pada tubuhnya,” tutupnya.