Cara Berjemur yang Tepat

PinkKorset.com – Berjemur setiap hari di bawah matahari pagi sangat bermanfaat untuk memperkaya asupan vitamin D Anda. Tapi sudah tepatkah cara Anda berjemur?

Menjaga daya tahan tubuh di new normal merupakan suatu keharusan. Salah satu cara praktis yang bisa dilakukan adalah dengan rutin berjemur.

Cindiawaty Pudjiadi, MARS, MS, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS Medistra mengatakan, sebagian besar vitamin D yakni 90% didapat dengan berjemur, “Rutin berjemur bisa memperoleh vitamin D yang diproduksi di kulit sehingga dapat membantu mencegah penularan infeksi virus COVID-19,” ujarnya.

Kendati sudah rutin berjemur, tak sedikit yang tetap mengalami kekurangan vitamin D. Hal ini mungkin karena cara berjemur yang kurang tepat.

Lantas, bagaimana cara berjemur yang tepat untuk mendapatkan vitamin D maksimal bagi tubuh?

Berjemur di jam yang tepat

Berjemur yang paling baik adalah pukul 9 pagi dan maksimal hanya 15 menit. Berjemur pada pukul 10.00 – 14.00 berisiko kulit terbakar surya serta penurunan imunitas. Rata – rata kota di Indonesia mempunyai puncak indeks UV pada rentan waktu tersebut.

“Saat berjemur, coba lima menit dahulu, kemudian naikkan secara bertahap maksimum 15 menit selama dua sampai tiga kali seminggu,” ujar Cindi.

Kulit sensitif sebaiknya tidak berjemur

Menurut spesialis kulit dan kelamin dr Henry Tanojo, SpKK, dalam dunia kedokteran kulit tidak ada istilah kulit sensitif. Kulit sensitif biasanya disebabkan ada penyakit yang diidap oleh seseorang.

“Memang betul kalau ada orang yang kulitnya sensitif ada eksim, psoriasis, autoimun, atau mereka yang minum obat-obatan yang meningkatkan photosensitivity (sensitif terhadap sinar matahari),” terangnya dalam Live IG bersama ID Derms, baru-baru ini.

Henry menyarankan apabila memiliki kulit sensitif karena hal-hal tersebut, sebaiknya jangan berjemur. Karena tidak bagus untuk kulit dan kesehatan tubuh. Sebagai gantinya, vitamin D bisa diperoleh dengan mengonsumsi suplemen. “Daripada kalau nanti kita berjemur, penyakitnya kambuh semua, kulitnya merah semua,” katanya.

Paparan sinar matahari di lengan dan tengkuk

Sinar matahari yang baik untuk menyerap vitamin D bisa didapat dengan memaparkannya cukup pada lengan dan tungkai. Bagian wajah tak perlu terkena paparannya agar kulit tidak terbakar. Hindari juga area kepala dan leher dengan gunakan topi.

Gunakan tabir surya

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Umi Rinasari, MARS, SpKK, FINSDV dari RSPI Bintaro Jaya, semua orang dengan warna kulit apapun sebaiknya memakai tabir surya saat berjemur. Hal ini dilakukan guna menghindari kulit dari efek negatif sinar ultraviolet matahari yakni flek hitam, keriput, dan kutil-kutil di wajah dan leher serta risiko kanker kulit.

Penggunaan tabir surya saat berjemur juga bergantung berapa lama berjemur, pukul berapa kita berjemur, dan tujuan berjemurnya.

Perhatikan warna kulit

Bila berjemur, perhatikan warna kulit kita. Jika warnanya berubah menjadi merah muda, maka segera hentikan aktivitas berjemur untuk menghindari terjadinya kulit terbakar atau meningkatknya risiko terkena kanker kulit.