Iklim Tropis Jadi Tantangan Pertumbuhan Data Center

PinkKorset.com – Prediksi pesatnya pertumbuhan data center di Asia Tenggara alami sejumlah tantangan, salah satunya kondisi iklim tropis.

Menurut penelitian Digital Realty dan Eco-Business, salah satu tantangan dalam pertumbuhan data center di kawasan Asia Tenggara adalah kondisi iklimnya yang tergolong tropis.

Seperti diketahui, besar kecilnya kebutuhan pendingin ruangan dipengaruhi oleh volume ruangan data center, panas yang disebabkan beban listrik yang digunakan, dan beberapa faktor panas yang ditimbulkan oleh lingkungan data center. Ini berarti, data center yang berada pada iklim tropis membutuhkan pendingin yang lebih besar dibandingkan dengan lokasi yang relatif dingin sepanjang tahun.

Sementara proses pendinginan (cooling) merupakan pengguna tenaga listrik terbesar di data center. Area itu bisa menguras hingga 35% – 40% dari total kebutuhan energi data center. Teknologi dan proses pendinginan yang hemat energi , termasuk pendinginan dengan zat cair, merupakan tantangan besar bagi operator data center untuk mengurangi penggunaan energi dan biaya.

Digital Realty Senior Director of Sustainability Aaron Binkley mengatakan, terkait sustainabilitas, pihaknya berkomitmen untuk membawa emisi sejalan dengan skenario perubahan iklim jauh di bawah dua derajat sebelum tahun 2030. “Kami percaya teknologi pendinginan akan menjadi game changer bagi data center, terutama di iklim tropis Asia Tenggara.”

Selain masalah iklim, ada beberapa tentangan lain yang dihadapi dalam upaya membuat data center lebih berkelanjutan, seperti kurangnya kesadaran menjaga lingkungan (71%), kurangnya investasi (65%) dan kurangnya kerjasama dari pemangku kepentingan (61%).

Bahkan Singapura yang diperkirakan akan memimpin pertumbuhan data di Asia Tenggara, memiliki hambatan lain yakni luas areal yang terbatas, dibandingkan dengan pasar-pasar lain di kawasan ini.

Terkait hal ini, Jessica Cheam, Managing Director, Eco-Business mengatakan, Asia Tenggara adalah kawasan yang memiliki negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dan pertumbuhannya yang pesat akan mengakselesari permintaan terhadap layanan data.

“Dengan latar belakang ini, penyedia data center harus menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut sekaligus memastikan bahwa mereka memainkan peran dalam membantu negara memenuhi target-target iklim mereka.”