Lockdown, Candu Game Landa Anak-anak di Inggris

PinkKorset.com – Ribuan anak di Inggris dikabarkan kecanduan bermain game saat menjalani lockdown.

Pusat Layanan Kesehatan Inggris (NHS) yang membuka Pusat Gangguan Game Nasional tahun lalu menunjukkan peningkatan jumlah anak yang dirujuk dalam enam bulan hingga Juni 2020. Mereka mengalami candu game, seperti Fortnite, Minecraft, Call of Duty, dan Forza.

Dari 38 pemain game, sebanyak 22 anak dirujuk langsung oleh orang tua yang gelisah, 13 oleh dokter umum, dan tiga pasien mengaku datang atas kemauan sendiri.

Tiga anak yang tertarik pada game battle royale Fortnite berusia di bawah 13 tahun sehingga terlalu muda untuk dirawat. Sebanyak 16 lainnya berusia 13 hingga 15 tahun membutuhkan bantuan untuk kecanduan Minecraft, Fortnite, atau Call of Duty.

Sementara itu, 12 lainnya yang berusia 16 hingga 19 tahun kecanduan game Call of Duty dan League of Legends. Tujuh orang berusia 20-lebih sulit berhenti memainkan game Assassin’s Creed, Minecraft, Overwatch, Apex Legends, dan kasino.

Sarrah selaku ibu dari anak yang kecanduan game di Inggris mengaku sudah memiliki Xboc sebelum lockdown, namun jarang digunakan. Anaknya yang berusia remaja biasa menghabiskan waktu bersepeda bersama teman-temannya atau bermain biliar di waktu senggangnya.

“Tapi ketika dia tidak bisa keluar, satu-satunya cara dia bisa berbicara dengan teman-temannya adalah melalui Fortnite atau (game balapan) Forza. Dia tidak memiliki banyak tugas sekolah, karena sekolah membutuhkan waktu sekitar enam pekan untuk menyiapkan panggilan Zoom. Tapi saat itu dia sudah bermain game selama lebih dari 12 jam sehari,” keluh Sarah.

Psikolog dan pakar candu Adam Cox mengatakan candu mulai meningkat pada masa lockdown. Cox menyebut, kehidupan virtual lebih mengasyikkan dan bermanfaat daripada kehidupan nyata bagi banyak orang.

“Sekarang pilihan rekreasi jauh lebih sedikit, sementara banyak permainan memiliki konektivitas dengan teman. Jadi itu menjadi cara penting untuk berkomunikasi dengan orang yang tidak dapat kita lihat secara langsung,” ujarnya.

Cox menyebut, game video tidak hanya memberikan keseruan yang biasa. Sebab, ada adrenalin dan dopamin yang keluar bersama rasa kebersamaan. “Kami pernah merujuk (kecanduan game) untuk mereka yang berusia 13 hingga 15 tahun dalam satu tahun terakhir,” katanya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kecandungan game sebagai kondisi kesehatan mental sejak 2018. Gejalanya didefinisikan sebagai pola bermain game yang terus-menerus begitu parah sehingga menjadi prioritas di atas kepentingan hidup lainnya.