Memasak, Terapi Pelepas Stres

PinkKorset.com – Perubahan tingkat stres di masa pandemi kerap membawa Anda pada suatu kegiatan. Salah satunya adalah memasak.  

Sejak dimulainya masa pembatasan sosial beberapa bulan lalu, memasak atau baking tampaknya menjadi salah satu aktivitas yang nge-tren di masyarakat. Cukup banyak netizen memamerkan kue-kue hasil ciptaan mereka di media sosial, mulai dari Instagram, Facebook hingga TikTok.

Para chef dadakan ini sebenarnya membutuhkan channel yang baik untuk menyalurkan stres dan rasa frustasi. Nyatanya, memanggang kue memang memiliki efek terapi. Apa saja manfaat lainnya?

Membantu Fokus

Mungkin awalnya Anda mengira work from home (WFH) merupakan kesempatan untuk sedikit bersantai dan berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih penting. Kenyataan ternyata berkata sebaliknya. Selain waktu kerja yang berantakan, dampak pandemi terhadap bisnis juga bukan hal yang ringan. Anda pun perlu kembali fokus pada satu hal atau mindfullness untuk mengistirahatkan tubuh dan otak Anda.

Menurut Harvard Medical School, dalam proses mindfullness, Anda akan diminta untuk menjalani setiap momen dalam kehidupan. Ya, setiap momen. Pusatkan perhatian pada apa yang sedang terjadi dan menerimanya tanpa berpikir panjang. Anda bisa menerapkan ini saat baking. Lakukan kegiatan memasak dengan santai. Timbang setiap bahan secara perlahan, perhatikan setiap tekstur, warna dan baunya. Baking adalah sebuah proses. Nikmati.

Menurunkan Hormon Kortisol

Masakan dengan aroma tertentu ternyata dapat menurunkan stres Anda. Riset National Library of Medicine menunjukkan bahwa aroma lavender dan rosemary dapat menurunkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Untuk Anda ketahui, hormon kortisol adalah hormon stres. Banyaknya hormon kortisol dalam tubuh akan menentukan kadar cemas dan depresi yang Anda alami.

Mengalihkan Pikiran

Lakukan baking sambil mendengarkan musik. Saat olahraga, musik biasanya menjadi ‘teman’ wajib yang bisa menyelaraskan gerakan dengan irama. Hal ini juga berlaku saat baking. Musik akan memberi ritme saat Anda menguleni adonan atau mengocok telur. Musik bisa mempengaruhi kondisi mental Anda dan mengalihkan pikiran ke hal-hal yang menyenangkan.

Penelitian dari Stanford University mengatakan, gelombang otak akan beresonansi tepat waktu dengan ritme musik yang berbeda-beda. Ketukan musik yang lambat akan ‘mengajak’ Anda memasuki kondisi pikiran yang lebih meditatif dan tenang, sementara ketukan musik yang cepat akan meningkatkan daya konsentrasi Anda. University of Canada mengatakan bahwa musik terbaik untuk mengurangi stres adalah musik tradisional, Celtic, instrument senar India, drum dan seruling.

Melepaskan Ketegangan

Baking juga bisa dianggap sebagai seni. Melakukan aktivitas kesenian seperti memanggang dapat menurunkan tingkat stress, menurut penelitian dari National Institutes of Health. Para partisipan dalam penelitian tersebut mengakui bahwa membuat karya seni membuat mereka merasa rileks, senang dan membantu mereka mempelajari aspek baru dari diri sendiri, serta membebaskan diri dari rasa tegang.

Memperoleh Cahaya Kehangatan

Bila kue yang Anda buat terlalu banyak untuk dikonsumsi sendiri, Anda bisa membaginya dengan orang lain. Anda bisa mengirimkannya ke saudara atau tetangga. Para peneliti dari University of Zurich di Swiss menemukan adanya keterkaitan antara berbuat baik dengan peningkatan aktivitas otak yang menyebabkan perasaan positif, yang disebut banyak orang sebagai “cahaya kehangatan”.