Mengelola Stres Bersama Pasangan Selama Pandemi

PinkKorset.com – Menghabiskan begitu banyak waktu bersama pasangan di rumah selama pandemi bisa menjadi berkah sekaligus musibah. Satu kunci terpenting adalah mengelola stres.

Beberapa bulan terakhir ini, kebersamaan bersama pasangan di rumah mungkin dirasa semakin intens. Biasanya hanya berpapasan di pagi atau malam hari, kini setiap saat. Mungkin lebih cocok bila disebut bertabrakan.

Saat akhir pekan tiba pun, Anda tak lagi memiliki opsi untuk melepas penat dengan jalan-jalan bersama. Lagi-lagi harus melakukannya dari rumah. Meskipun sudah banyak tempat yang buka, COVID-19 masih membayangi dan membuat was-was saat berada di luar.

Pasangan-pasangan yang memiliki banyak masalah sebelum masa karantina mungkin akan merasa seolah-olah mereka telah jatuh ke jurang. Stres yang diakibatkan oleh pandemi, lesunya ekonomi, keresahan sosial dan banyaknya ketidakpastian bisa memperburuk hubungan mereka.

Beberapa pasangan mungkin akan mencapai batasnya. Memang, selama pandemi COVID-19 ini terdapat peningkatan drastis dari laporan kekerasan dalam rumah tangga. Jadi bagaimana kita bisa mengelola stres akibat kebersamaan yang meningkat drastis dalam masa yang berat ini?

Dr. Paul Schoenfeld, seorang psikolog klinis dari The Everett Clinic berbagi tips berikut ini.

Berkomunikasilah. Jangan pendam perasaan Anda – Temukan cara untuk saling berbagi bersama pasangan. Luangkan sedikit waktu secara rutin untuk saling mengecek kondisi masing-masing. Bagaimana kabarmu? Apa yang kau khawatirkan? Jangan biarkan emosi Anda terpendam.

Dengar. Mendengarkan dengan baik merupakan sebuah seni sekaligus ilmu pengetahuan. Cobalah untuk memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh pasangan. Bertanyalah pada mereka. Pastikan bahwa Anda benar-benar paham. Jangan memberi saran jika tidak diminta! Jika pasangan menginginkan pendapat atau saran, dia akan bertanya. Jika semua berusaha keras untuk saling memahami, maka kita bisa bekerja sama secara lebih efektif.

Bantu dan mintalah untuk dibantu. Ini adalah waktu yang sangat tepat untuk membantu pasangan. Jadi jika Anda merasa butuh bantuan, mintalah.

Luangkan waktu untuk diri sendiri. Cobalah untuk berjalan-jalan keliling perumahan setiap hari. Kadang ajak pasangan untuk berjalan bersama, lain waktu berjalanlah sendiri. Ada beberapa orang seperti Dr. Paul dengan pekerjaan yang menuntut untuk berhubungan dengan banyak orang. Seseorang yang introvert biasanya lebih suka menyendiri. Seperti duduk sendiri di sebuah bangku di taman dekat rumah, memperhatikan daun bergoyang tertiup angin. Menurut Dr. Paul, hal tersebut memberinya ketenangan dalam pikiran.

Jangan tersinggung. Jika pasangan anda mendadak naik darah, berkata kasar atau sinis, atau memang pada dasarnya pemarah, biarkan saja. Anda tidak perlu merasa tersinggung, meskipun mungkin merasa marah. Jika memang tersinggung, segera maafkan pasangan.

Matikan ponsel dan laptop. Ketika selesai bekerja, matikan lapton dan ponsel. Luangkan waktu tanpa gangguan perangkat elektronik apapun. Pastikan untuk mematikan semua layar sebelum tidur.

Beberapa masalah lebih ditunda terlebih dahulu. Sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk memecahkan masalah-masalah besar, meskipun mereka mungkin akan bertambah besar. Sekarang yang terpenting adalah memfokuskan perhatian kita untuk melalui pandemi ini semulus mungkin. Kita dapat memilih untuk menunda penanganan beberapa masalah lama kita.

Mintalah bantuan ahli. Tanyakan penyedia layanan kesehatan untuk rujukan ke terapis yang berspesialisasi dalam konseling perkawinan. Beberapa pertemuan dengan ahli spesialis yang objektif dapat membuat perbedaan besar.