Nebulizer Bantu Atasi Masalah Pernapasan si Kecil

PinkKorset.com – Menyadari masalah pernapasan pada buah hati bisa mempengaruhi tumbuh kembangnya, Omron meluncurkan dua alat terapi pernapasan (nebulizer) untuk konsumen di Indonesia.

“Produk-produk tersebut diluncurkan untuk melengkapi pengelolaan kesehatan pribadi, khususnya penyakit pernapasan yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan, seperti Penyakit Tidak Menular (PTM) hipertensi, diabetes, dan lainnya,” demikian Marketing Manger Omron Healthcare Indonesia, Herry Hendrayadi, dalam media briefing pada 1 Desember 2020.

Dengan kualitas udara yang buruk di Indonesia, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah salah satu dari lima penyakit penyebab kematian pada anak-anak dan orang dewasa di Indonesia. (Data Riskesdas 2018, WHO)

Asma termasuk kelompok Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan prevalensi lebih tinggi, yakni 6,8%. WHO menunjukkan angka kematian akibat asma di Indonesia mencapai 1,77% dari seluruh jumlah kematian penduduk, menempatkan Indonesia di urutan ke-19 negara dengan kematian akibat asma terbanyak di dunia.

Sedangkan Pneumonia, yang gejalanya menyerupai flu, menjadi penyebab kematian balita terbesar kedua di Indonesia. Menurut UNICEF, lebih dari 19 ribu balita di Indonesia meninggal akibat pneumonia pada 2018. Ini berarti, lebih dari dua anak meninggal setiap jamnya karena pneumonia. Adapun polusi udara merupakan 50% penyebab kematian anak akibat pneumonia.

Sayangnya, berbagai masalah pernapasan mulai dari hidung tersumbat, pilek, asma hingga pneumonia, menjadi kondisi kesehatan yang seringkali diabaikan para orangtua. Padahal, penanganan serta perawatan yang dilakukan sejak dini dapat menekan kasus penyakit pernapasan di kemudian hari.

“Menjaga kesehatan paru-paru sangat penting karena penyakit ini berkontribusi besar terhadap jumlah penderita dan kematian masyarakat seluruh dunia. Lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma. Untuk balita, angka kematian akibat pneumonia di Indonesia cukup tinggi yaitu 16% atau sekitar 920.136 balita,” ujar Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan, Dr Andika Chandra Putra PhD SpP(K).

“Salah satu hal penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan pada balita harus dimulai sejak bayi dalam kandungan, yakni dengan sang ibu tidak merokok atau menjadi perokok pasif. Sedangkan ketika sudah lahir, bayi harus dijauhkan dari paparan polusi dan asap rokok. Tentunya akan lebih baik jika pasangan yang baru menikah langsung berhenti merokok, jika berencana punya anak,” imbuh dr Andika.

Baca juga: Nebulizer Pertama Khusus Untuk Bayi