Keluarga Caregiver Terpenting Dalam Perawatan Diabetes [harvard]

Keluarga Caregiver Terpenting Dalam Perawatan Diabetes

PinkKorset.com – Peran anggota keluarga sebagai caregiver bagi penyandang diabetes (diabetesi) amat penting. Mulai dari kesiapan memberi penanganan pertama, mencegah risiko komplikasi, hingga memotivasi untuk tetap hidup sehat.

Keluarga dapat memberi berbagai bentuk dukungan langsung, seperti membantu menyuntik insulin, serta dukungan sosial dan emosional dalam membantu diabetesi menjalani kehidupan sehari-hari. Anggota keluarga juga memiliki pengaruh signifikan pada kesejahteraan psikologis diabetesi, dukungan dalam penerapan pola makan, olahraga, dan rekomendasi perawatan medis bagi diabetesi.

Ketua PERSADIA Nasional Periode 2017-2020 dan konsultan endokrin metabolik RS DR. Soetomo Surabaya Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, M. Kes., SpPD., K-EMD., FINASIM mengatakan sebenarnya ajakan agar keluarga lebih proaktif menjalankan peran sebagai caregiver telah dimulai sejak dua tahun lalu.

“Awalnya keluarga diundang datang karena tingkat risiko yang lebih tinggi daripada orang lain, maka begitu diabetesi terdeteksi, kami minta keluarganya datang semua untuk early detection. Sesudah menjalani pemeriksaan awal, biasanya kami sudah bisa menggugah kesadaran keluarga untuk membantu penyandang diabetes mengubah gaya hidup dan pola konsumsi yang lebih sehat agar tetap produktif dan terhindar dari risiko komplikasi diabetes,” papar Prof. Agung.

Senada, Executive Committee Member IDF Western Pacific Region (2009-2011 & 2012-2015) Prof. Dr. dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD, KEMD, FACE, menggarisbawahi pentingnya anggota keluarga memiliki pengetahuan memadai tentang diabetes agar mampu mendukung diabetesi dengan optimal.

“Beberapa hal yang dibutuhkan anggota keluarga di antaranya pengetahuan dasar tentang penyakit diabetes, strategi mengubah rutinitas, cara yang subtle untuk mengatasi aspek emosional diabetesi, serta bagaimana membangun kemandirian diabetesi agar tidak tergantung pada orang lain,” paparnya.

Selain itu, keluarga perlu memiliki pengetahuan memadai mengenai perawatan dan manajemen diabetes yang tepat. Caregiver harus mampu berada di depan melatih gaya hidup baru pada diabetesi, harus bisa berada di samping sebagai teman dan partner dalam mengubah gaya hidup, serta dari belakang menjadi pendorong motivasi diabetesi untuk patuh dan disiplin.

“Salah satu contoh adalah saat menyusun pilihan makanan yang sehat dan rencana makan yang ramah diabetes dengan beragam makanan, sehingga membantu memastikan diabetesi mendapatkan jumlah protein, lemak, dan karbohidrat yang tepat, serta terhindar dari kebosanan,” Prof. Sidartawan menjelaskan.

Didiagnosis menyandang diabetes memang bisa menjadi beban pikiran bagi setiap orang karena ada risiko komplikasi yang bisa terjadi. Oleh karena itulah, keluarga, teman dan kerabat diabetesi harus mampu menjaga agar diabetesi tetap berpikir positif dan memotivasinya untuk hidup sehat, bahkan menemaninya jika perlu.

Diabetesi akan cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya komplikasi yang bisa berdampak fatal seperti kelumpuhan, kebutaan atau bahkan meninggal dunia. Keluarga, teman dan kerabatlah yang harus mampu mendukung diabetesi secara konsisten untuk terus positif dan menghindari pikiran-pikiran negatif.

Menguatnya peran keluarga sebagai caregiver bagi diabetesi adalah secercah kabar baik di tengah pandemi COVID-19. Sebab, menurut data Satgas Penanganan COVID-19, diabetes adalah penyakit penyerta atau komorbid kedua terbanyak di Indonesia.

Tepat di peringatan World Diabetes Day (WDD) beberapa waktu lalu, Tunghadi Indra, Director of Special Needs and Healthy Lifestyle Nutrition KALBE Nutritional, pemilik brand Diabetasol mengaku puas peringatan WDD 2020 berhasil menggalang dukungan dari keluarga penyandang diabetes yang siap menjadi caregiver.

“Dukungan keluarga sangat penting agar diabetesi bersedia mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Diabetasol sendiri berkomitmen untuk mempermudah upaya keluarga sebagai caregiver melatih kedisiplinan dan mengontrol asupan nutrisi penyandang diabetes,” ungkap Tunghadi Indra.