Seperti Apa Standar Cemilan Baik?

PinkKorset.com – Cemilan merupakan elemen makanan yang tidak bisa dipisahkan dari asupan harian anak. Lalu, seperti apa standar cemilan yang baik?

Berdasarkan studi, hampir semua anak Indonesia (97.7%)1 mengkonsumsi lebih banyak cemilan dan minuman kemasan dibandingkan sayuran dan buah-buahan. Apalagi dengan banyaknya pilihan cemilan di pasaran, orang tua mengaku kesulitan membedakan cemilan yang baik atau tidak, serta menyediakan alternatif cemilan yang lebih baik, dengan rasa yang disukai anak-anak.

“Ada banyak sekali jenis cemilan yang beredar di pasaran.  Untuk itu, sangat penting bagi semua orang tua untuk memeriksa kembali kemasan cemilan untuk anak. ungkap Dra. Rita Endang., Apt., M.Kes., selaku Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM.

Dokter spesialis anak, dr Attila Dewanti Sp.A(K) menekankan pentingnya memilih cemilan yang baik. Terutama karena salah pilih cemilan bisa menimbulkan dampak jangka panjang, seperti obesitas dan terganggunya daya tahan tubuh anak, terutama di masa pandemi.

Menurutnya, sekitar 15-25% penyakit anak-anak disebabkan karena pola makan yang kurang tepat. Ia pun menyarankan orangtua dapat memilih cemilan yang lebih baik. “Saat anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah akibat pandemi, orang tua memiliki kesempatan emas untuk menumbuhkan kebiasaan baru, yakni memilih cemilan yang lebih baik,” ujarnya.

Lalu, seperti apa kriteria cemilan baik yang bisa diberikan kepada anak?

Cemilan yang baik tentunya memiliki kadar gula, kalori, dan lemak sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) anak.

Berdasarkan rekomendasi dari WHO dan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Angka Kecukupan Gizi no. 28 tahun 2019, dalam satu hari sebaiknya anak-anak dan orang dewasa membatasi konsumsi gula agar tidak lebih dari 50gram dan lemak jenuh tidak lebih dari 10% total energi (misalkan, sekitar 18g untuk anak usia 7-9 tahun). Cemilan untuk anak juga disarankan mengandung tidak lebih dari 20% kebutuhan energi harian atau sekitar 330 kalori untuk anak usia 7-9 tahun.

Selain itu, cemilan yang memiliki kandungan susu atau buah juga sangat baik untuk anak. Susu memiliki beragam manfaat bagi anak-anak, karena memiliki kandungan protein dan kalsium yang menunjang pertumbuhan tulang anak secara optimal. Buah juga mengandung berbagai jenis vitamin yang dapat membantu tumbuhkembang anak, ”Sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, balita dan anak usia sekolah setidaknya mengkonsumsi cemilan 2-3 porsi setiap hari,” lanjut Attila.

Menyadari pentingnya cemilan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan kombinasi makanan untuk mendukung asupan nutrisi seimbang anak, orang tua sebaiknya juga berperan aktif memberi contoh positif dengan memilih makanan dan cemilan sehat pada anak.

Seperti yang dilakukan Sophie Navita, presenter dan ibu dari dua anak ini yang mengaku ikut menyuarakan pentingnya menanamkan kebiasaan smart snacking kepada anak sejak dini.

“Saya percaya bahwa tugas utama dari orang tua bukan hanya memberikan yang terbaik, namun bagaimana kita bisa mewariskan kebiasaan baik bagi anak. Saya berupaya memberikan alasan setiap kali melarang atau memperbolehkan anak dalam memilih cemilan, dengan harapan kebiasaan ini akan tertanam dalam diri mereka hingga dewasa, dan diwariskan juga ke anak-cucu generasi berikutnya,” ungkap Sophie.