Tahukah Anda Fakta-Fakta Perempuan Ini? [pexels]

Tahukah Anda Fakta-Fakta Perempuan Ini?

PinkKorset.com – Banyak yang berkata perempuan menyimpan sejuta misteri. Tapi tahukah Anda atau mungkin menyadari hal-hal khas tentang perempuan berikut ini?

Sudah banyak studi mengenai perempuan dan apa yang menjadi ciri khas mereka, seperti mengenali beberapa jenis warna secara spesifik hingga berapa banyak kata yang diucapkan dalam sehari. Ilmuwan modern pun menggali lagi lebih dalam dan mengungkap beberapa hal tentang perempuan berikut ini.

Mengingat Apa yang Harus Dilakukan, Bukan yang Sudah Dikerjakan

Banyak perempuan tidak asing dengan situasi dimana lelaki lupa membeli makanan tertentu atau membuang sampah. Hal ini ada penjelasannya. Pada 2015, Liana Palermo memberi tugas pada 100 perempuan dan 100 laki-laki dengan jarak mulai dua menit hingga satu hari. Hasilnya, perempuan lebih baik dalam mengingat hal-hal yang harus dilakukan tapi tidak seperti laki-laki, mereka lupa apa saja yang sudah dikerjakan. Kata Palermo yang seorang dosen psikologi di sebuah universitas di Italia, “Selain tugasnya sehari-hari, perempuan memiliki banyak tugas rumah tangga dan harus mengingatnya. Jadi ingatan mereka terlatih seperti itu.”

Jatuh Cinta Lebih Lama

Apapun yang menyebabkan rasa cinta, mulai dari otak, hati, hingga hormon, laki-laki biasanya jatuh cinta lebih cepat. Sejumlah riset menunjukkan, lebih dari 25% laki-laki jatuh cinta pada kencan pertama hingga keempat, sementara hanya 15% perempuan yang menunjukkan hasil sama. Banyak perempuan mengakui bahkan hingga kencan ke-20 masih belum ada butterflies in the stomach. Mereka membutuhkan lebih banyak waktu. Setelah mempelajari hal ini, bisa dimengerti mengapa perempuan lebih menuntut dan selektif.

Toksikosis Saat Hamil Itu Bagus

Periset Kanada dari Toronto menemukan bahwa toksikosis selama mengandung biasanya berkontribusi terhadap kembang biak janin yang sehat. Morning sickness dan pusing adalah mekanisme pertahanan yang melindungi fetus dari toksin-toksin berbahaya. Jadi, gejala-gejala yang tidak menyenangkan itu merupakan hal yang baik bagi kesehatan perempuan. Mereka yang mengalaminya biasanya melahirkan bayi yang sehat dan tidak rentan keguguran. Selain itu, toksikosis mempengaruhi intelegensia si bayi secara positif. Namun begitu, gejala yang berlebihan seperti hyperemesis atau muntah berlebihan dan sakit perut parah biasanya pertanda tidak sehat. Segera kunjungi dokter jika Anda mengalaminya saat mengandung.

Semakin Tinggi IQ, Semakin Sedikit Anak

Psikolog Inggris Satoshi Kanazawa mengkalkulasikan bahwa keinginan perempuan untuk memiliki anak berkurang 25% untuk setiap 15 poin IQ yang ia miliki. Ia menyimpulkan, humanity semakin konyol karena perempuan cerdas tak mau memiliki anak atau hanya mau memiliki satu. Mereka memprioritaskan pendidikan, pengembangan diri, karir, dan bepergian. Alasan-alasan inilah, lanjut Kanazawa, yang menjadi penyebab mengapa laki-laki lebih memilih untuk menikahi perempuan dengan nilai-nilai tradisional.

Banyak Anak, Cepat Tua

Periset dari George Mason University di Amerika Serikat menemukan bahwa perempuan yang melahirkan beberapa anak memiliki telomer yang lebih pendek dibandingkan yang tidak. Telomer adalah segmen yang terletak di ujung DNA dan berulang-ulang, berperan penting dalam menjaga kestabilan genom tiap sel. Adapun enzim telomerase berfungsi melindungi telomer dan mengurangi kerusakan DNA yang diyakini memberi kontribusi pada proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, produksi telomerase menurun dan memendek sehingga gagal melindungi DNA dari kerusakan.

Lebih dari dua ribu perempuan berbagai usia ikut serta dalam studi ini dan hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak seorang perempuan melahirkan maka telomernya semakin pendek. Namun, banyak faktor lain yang bisa berkontribusi seperti stres. “Kami bukan menyarankan perempuan agar tidak punya anak. Bisa saja perempuan yang memiliki telomer pendek melahirkan banyak anak,” katanya.

Cemburu dengan Perempuan Berbaju Merah

Adam Pazda dari Slovak Academy of Science melakukan eksperimen yang tidak biasa. Ia menunjukkan sejumlah foto perempuan dan laki-laki kemudian menanyakan pendapat responden. Beberapa perempuan dalam foto mengenakan pakaian merah, lainnya dalam berbagai warna. Eksperimen menunjukkan, perempuan merespon aktif foto perempuan berbaju merah dan menilainya sebagai ancaman terhadap hubungan mereka. Baik perempuan maupun laki-laki menilai perempuan berbaju merah ceplas-ceplos dan tanpa beban. Para perempuan responden menyatakan tak ingin kekasihnya berkomunikasi dengan perempuan macam itu.