Stefi Siera Ngangi

"Saya enggak rugi tidak menjadi balerina. Kenapa? Karena saya mendidik anak-anak untuk melahirkan penari balet profesional"

Abaikan Cita-cita Demi Kecintaan Mengajar

Siera memang gagal melanjutkan pendidikan di London untuk menjadi balerina. Tetapi ia tidak merasa itu menjadi suatu penyesalan, melainkan kebanggaan tersendiri.

“Akhirnya saya memberatkan hati untuk mendidik anak-anak daripada mendidik diri sendiri. Saya enggak rugi tidak menjadi balerina. Kenapa? Karena saya mendidik anak-anak untuk melahirkan penari balet profesional,” ujarnya penuh haru dan bangga.

Perempuan bernama lengkap Stefi Siera Ngangi ini mengisahkan, bahwa cita-citanya sejak kecil adalah menjadi balerina profesional.

Hal ini tidak mengherankan, mengingat sang ibu, Sri Hastuti, yang merupakan mantan model dan peragawati era Titi DJ, sering mengikutsertakan dirinya dalam berbagai kursus balet dan modeling. Hal ini agar anak perempuan satu-satunya dari enam bersaudara, tidak menjadi anak tomboi.

Selama dua tahun mengenyam pendidikan setara SMP di Singapura dan Selandia Baru serta dua tahun pendidikan setara SMA di Kanada, Siera pun menyempatkan diri ambil kursus balet.

Alhasil, tidak hanya nama-nama seperti Namarina dan Martha Tilaar, pendidikan luar negeri seperti Studio one Gisborne di New Zealand serta Diane Logan Dance School di Gisborne, New Zealand  pun menempa kecintaannya pada dunia tari.

Balerina profesional pun menjadi cita-cita selanjutnya. Namun, untuk mengambil studi khusus di London, orangtuanya memberi satu syarat, yakni ia harus membayar sendiri kuliahnya.

Atas dorongan orantua dan untuk mengumpulkan modal, Siera selepas SMA membuka les privat tari balet di garasi mungil rumahnya di kawasan Cibubur. “Waktu itu modalnya hanya flyer untuk buka kelas balet gratis. Selama dua bulan ternyata responnya bagus,” ujar penggemar pementasan balet Giselle, Nutcracker dan Swan Lake ini.

Semakin lama kapasitas garasi tidak memungkinkan. Siera akhirnya menyewa ruko di seberang rumahnya di Cibubur. “Sewa ruko dimodalin tapi operasional harus bayar sendiri. Karyawan juga harus cari sendiri,” katanya.

Ia, yang ketika itu berusia 17 tahun, mengaku sangat bingung karena tidak memiliki pengalaman bisnis pendidikan. Namun, berbekal pengalaman kursus balet dan modeling di beberapa tempat, Siera memberanikan diri mengelola bisnis pertamanya.

Nama Stefi’s House of Creativity (SHOC) dipilih olehnya. Pertama kali buka, hanya ada 5 murid yang mendaftar. Saat itu, ia juga yang mengajar langsung siswa-siswanya.

Tahun pertama, ia berhasil menghimpun 60 siswa, tahun kedua bertambah menjadi 80 siswa. Tahun 2007-2008 hampir 100 siswa yang terdaftar. “Balik modal saat 1,5 tahun berjalan, saya kembalikan seluruh modal dari orang tua,” ucapnya dengan bangga.

Bukan bisnis namanya bila tidak ada rintangan. Pada 2009, Siera terpaksa hengkang dari ruko karena masa berlaku sewa habis dan pemilik ruko tidak mau diperpanjang. Banyak orang tua siswa mengeluh. Dan, itu pertama kali dalam bisnis pendidikannya, ia mendapatkan komplain. Untungnya, Siera telah meluluskan siswa-siswanya.

Kegigihan menjalankan bisnis pendidikan dibuktikan saat itu. Menempati ruko lantai tiga di Bekasi milik ibunya, Siera tidak meratapi kegagalan. Ia bangkit kembali membangun sanggar tari mulai dari nol.

Perlahan bisnisnya berkembang. Pengajar yang akrab dipanggil Miss Siera tersebut kembali mendapatkan siswa baru sejumlah 50 orang, memiliki 5 orang staf. Tidak hanya itu. Ia juga meneruskan usaha ibunya dan bertanggung jawab sebagai pimpinan di Kiwi Kids Preschool & Kindergarden yang dibuka pada 2004 dan kini memiliki cabang di Cikarang, Karawang dan Batam. Serta Kiwi School yang baru mulai beroperasi pada 2010.

Kecintaannya mengajar pula yang membuat Siera memutuskan untuk mengesampingkan niatnya menjadi balerina profesional. Lulusan Bronte College of Canada, Mississauga dan LSPR ini ingin berkontribusi memajukan pendidikan di Indonesia. Ia pun memperdalam ilmu Montessori Education, yakni konsep pendidikan non tutorial dengan fokus pada anak usia 0-6 tahun.

“Kuliah sore sampai malam, sedangkan pagi sampai siang saya ngajar di sanggar. Selama satu hari saya full enggak main-main ke mal dan jalan-jalan dengan teman-teman,” ujar perempuan yang mengidolakan Ivanka Trump ini.

Kesibukan yang seakan tanpa henti, serta bisnisnya yang dijalankan sejak belia, membuat Siera sempat merasa kehilangan masa remaja. Namun, ia mengaku tetap memiliki tekad, rencana dan tujuan hidup.

“Dulu saya merasakan seperti itu. Tapi kita harus punya pandangan visi 5-10 tahun ke depan. Karena kondisi 5 tahun mendatang adalah perbuatan kita hari ini. saya mau lihat diri saya 5 tahun ke depan dan mensyukuri diri saya 5 tahun lalu,” katanya dengan penuh keyakinan.

Saat ini, di sanggar miliknya telah tersedia kelas balet untuk anak dan dewasa, modeling, modern dance, belly dance dan tari daerah.

Siera terus mengenalkan sanggar dan sekolah miliknya kepada masyarakat. Tidak hanya mengandalkan flyer , namun juga promosi lewat mulut ke mulut, brosur,  spanduk, radio, bill board, media sosial (facebook, twitter dan instagram).

Siera menganggap sukses itu adalah mudah menerima dan bersyukur. “Sukses itu adalah ketika kita sudah mencapai apa yang orang lain belum punya. Karena orang lain belum tentu punya apa yang kamu miliki,”katanya.

Ia pun membuka kunci suksesnya di bisnis pendidikan, yakni sabar. Karena untuk melihat hasil bisnis bidang jasa itu melalui proses panjang. ”Hasilnya ketika anak lulus dan itu akan terlihat bentuk kepuasannya,” ucapnya.

Ketika ditanya impian dan rencana bisnis ke depan, Siera mengatakan, “Saya ingin memiliki gedung pementasan sendiri yang bisa menampung sanggar lain. Dalam setahun atau dua tahun ke depan, Stefies akan buka cabang di Karawang dan Batam,”ujarnya bersemangat.

NAMA Stefi Siera Ngangi
LAHIR Jakarta,14 Maret 1988
PROFESI Pemilik & Pengajar Sekolah dan Sanggar Tari Stefi’s House of Creativity, Kiwi Kids Preschool & Kindergarden dan Kiwi School
ALMAMATER - Public Relation, London School, Jakarta - Studio One Gisborne & Diane Logan Dance School Gisborne, Selandia Baru - Namarina Dance Academy, Jakarta - Marlupi Dance Academy, Jakarta - Martha Tilaar Modelling School, Jakarta - OQ Modelling School, Jakarta