Anna Wintour Foto : [pinterest/Petre Petrescu]

Anna Wintour

“Saya merekomendasikan Anda semua pernah mengalami dipecat, sebuah pengalaman yang sarat pelajaran.”

'Iron Lady' Dunia Fesyen

Mengejutkan memang ucapan dari Anna Wintour, pemimpin redaksi majalah fesyen ternama dunia, Vogue. Dipikir-pikir, siapa sih yang mau kehilangan pekerjaannya, terutama karena dipecat?

Sebelum menjadi sosok sehebat ini, Anna mengalaminya. Pada 1975, ia dipecat dari pekerjaannya di salah satu pesaing terbesar Vogue, Harper’s Bazaar. Rupanya, Bazaar ‘tak tahan’ dengan gaya Anna yang tidak konvensional.

Salah satunya, meriasi model-model yang hendak melakukan sesi pemotretan dengan gaya rambut dreadlock. “Terlalu berlebihan untuk mereka. Dan itulah akhir saya di Harper’s Bazaar,” ujarnya saat diwawancarai majalah Hemispheres.

Lahir di London, Inggris pada 3 November 1949, perempuan ini telah menjadi ikon fesyen berkat posisinya sebagai orang tertinggi di Vogue. Tak bisa dipungkiri, majalah ini merupakan salah satu yang paling berpengaruh di dunia fesyen.

Saat berusia 15 tahun, Anna mulai memangkas rambutnya dengan gaya bob yang sampai saat ini tak pernah berubah. Ia drop out dari SMU agar bisa masuk ke lingkaran anak-anak muda yang gemar berpesta di London.

Darah industri media sudah mengalir di dirinya karena si ayah yang orang Inggris, Charles Wintour, adalah editor di suratkabar Evening Standard. Sang ibu yang berkebangsaan Amerika, Elinor, adalah seorang filantropi sejati.

Beberapa tahun kemudian, ia diterima di Harper’s & Queen di London. Pada 1976, Anna melebarkan sayapnya dan pindah ke New York City, Amerika Serikat (AS), sebagai fashion editor untuk Harper’s Bazaar.

Setelah Bazaar, ia juga pernah memegang beberapa posisi di berbagai majalah seperti Viva, Savvy, New York Magazine, British Vogue, dan Home and Garden. Pada 1988, ia ditunjuk sebagai pemimpin redaksi Vogue.

“Vogue adalah majalah fesyen dan berarti isinya mengenai perubahan,” ujarnya tak lama setelah mulai bekerja di tempat itu. Sejak Anna masuk, perubahan sudah mulai terlihat.

Alih-alih sampul yang sempurna dengan model-model yang selalu rapi, ia mengubahnya. Cover pertama Anna bersama Vogue adalah gadis remaja dengan rambut diacak, tertawa dan berjalan di bawah sinar matahari.

Di masa itu, pilihan fesyen perempuan yang memiliki dua anak bernama Charlie dan Bee ini selalu mengherankan. Bahkan, banyak yang mengira Vogue selalu salah cetak karena dirinya.

“Perusahaan percetakan sering menelepon kami, hanya memastikan apakah benar cover itu yang harusnya mereka cetak,” kata Anna.

Namun berkat itulah Vogue kian unggul. Tangan dingin Anna membawa dunia fesyen ke sebuah titik yang baru. Inovasinya yang paling banyak dipuji adalah membawa selebritas sebagai cover.

Dengan nama julukan sedahsyat dirinya, Nuclear Wintour, Anna kabarnya inspirasi di balik novel The Devil Wears Prada yang terbit pada 2003. Novel ini telah diperankan dengan aktris serba bisa Meryl Streep sebagai ‘Anna Wintour’.

Persona ratu es pada karakter yang diperankan Meryl, kabarnya, seperti itulah pribadi Anna. Meski begitu, tak bisa dipungkiri jasa besarnya bagi Vogue dan menyebabkan dirinya jadi orang terpandang di dunia fesyen.

Menurut daftar panduan gaji yang dikeluarkan New York Magazine pada 2011 lalu, Anna menerima US$2 juta per tahun sebagai bos Vogue. Kini ia juga Direktur Artistik di Conde Nast, yang berarti gajinya pasti bertambah.

Anna bercerai dari lelaki yang menjadi ayah dari kedua anaknya, David Shaffer, pada 1999 setelah menikah selama 15 tahun. Ia kini menjalin hubungan kasih dengan pebisnis Amerika, John Shelby Bryan.

NAMA Anna Wintour
LAHIR London, Inggris,3 November 1949
PROFESI Pemimpin Redaksi Vogue, jurnalis fesyen
ALMAMATER North London Collegiate School