WHO Gelontorkan Jutaan Dolar Berantas Zika [davidjmeyers]

WHO Gelontorkan Jutaan Dolar Berantas Zika

PinkKorset.com, Jenewa – Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyiapkan rencana senilai US$56 juta untuk memberantas virus Zika yang saat ini telah menyebar ke 39 negara.

Sebanyak US$25 juta dari total dana tersebut berasal dari WHO. Sejumlah program telah disiapkan dalam rencana itu. Termasuk diagnosa, riset, hingga menciptakan vaksin.

Virus Zika telah menyebar ke 39 negara dan 34 diantaranya berada di Benua Amerika. Penelitian telah membuktikan sejumlah cacat lahir seperti microcephalus atau kepala mengecil, berhubungan dengan Zika.

“Kaitannya dengan komplikasi neurologis dan kelainan pada bayi yang baru dilahirkan, telah mengubah profil Zika dari ancaman ringan ke serius,” kata Dirjen WHO Margaret Chan.

WHO berharap negara anggotanya dan pendonor lain ikut urun dalam rencana itu. Terutama, US$2 juta yang mereka butuhkan untuk melaksanakan beberapa kegiatan awal.

Chan telah mengunjungi Brasil beberapa hari lalu untuk memastikan program-program pemerintah dan WHO yang berhubungan dengan Zika berjalan lancar. Negara ini diduga sebagai tempat pertama Zika muncul.

WHO telah menyatakan wabah Zika sebagai masalah darurat kesehatan dunia, sejak 1 Februari 2016 lalu. Terutama penekanan pada kelainan syaraf, microcephalus dan sindrom Guillain-Barre yang bisa menyebabkan lumpuh.

Brasil tengah meneliti 4.300 kasus diduga microcephalus dan memastikan sebanyak 460 adalah positif microcephalus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 41 kasus terbukti adanya virus Zika.

Namun, belum bisa dipastikan apakah Zika penyebab microcephalus. Badan kesehatan PBB ini juga mencatat adanya bukti langka yang mengindikasikan risiko penularan virus Zika lewat hubungan seksual.

Masih butuh riset lebih lanjut untuk benar-benar memastikan adanya virus Zika di semen dan cairan tubuh lainnya. Termasuk cairan yang berhubungan dengan kehamilan.

“Juga, riset mengenai potensi penularan lewat hubungan seksual serta transmisi ibu ke bayi yang dikandungnya,” demikian WHO.