Jepang Perkenalkan Pesawat Penumpang Pertama [flightglobal]

Jepang Perkenalkan Pesawat Penumpang Pertama

PinkKorset.com, Tokyo – Setelah tertunda hampir empat tahun, Jepang akhirnya memperkenalkan pesawat penumpang pertama buatannya.

Pesawat dengan dua versi tersebut, 78 kursi dan 92 kursi, adalah buatan Mitsubishi Aircraft Corporation.

Pengembangan pesawat dilakukan dengan bantuan sejumlah ahli kereta super cepat dan menghabiskan biaya sekitar 180 miliar yen atau US$1,7 miliar.

Sekitar 500 undangan, seperti petinggi maskapai Jepang ANA Holding Inc dan Trans States Airlines Inc, pemasok dan pejabat pemerintah, hadir dalam peluncuran pesawat tersebut yang dihelat di Bandara Nagoya.

“Ini akan memberikan pijakan besar bagi industri penerbangan Jepang,” ujar Akihiro Nishimura, Wakil Menteri Transportasi Jepang akhir pekan lalu.

Perusahaan berencana melakukan MRJ, atau penerbangan perdana jet anyar tersebut, pada Juni 2015, dengan model lebih besar.

Kendati belum teruji, pesawat tersebut sudah ada yang memesan, termasuk opsi untuk 407 pesawat.

ANA akan menjadi maskapai penerbangan pertama yang memulai debut pesawat tersebut. Ditambah tiga perusahaan lain, maka sudah ada enam perusahaan yang menjadi customer tahun ini.

Presiden ANA, Shinichiro Ito menuturkan, menciptakan pesawat ini membutuhkan upaya yang cukup keras, “Kami berharap bisa mendapatkan pesawat tersebut pada 2017.”
Persaingan pesawat regional
Richard Aboulafia, Vice President Teal Group, perusahaan konsultan yang berbasis di Fairfax, Virginia mengatakan, kendati mengalami penundaan, MRJ diperkirakan menjadi yang pertama untuk masuk ke pasar pesawat regional dengan mesin generasi mendatang.

Aboulafia pun mengatakan, program MRJ harus membuktikan daya saing pesawat anyar tersebut, bahkan dibandingkan market leader.

Seperti diketahui, di Asia, Jepang dan Tiongkok bersaing untuk merebut pangsa Embraer SA dan Bombardier Inc yang menyediakan pesawat penumpang kecil.

Sementara, Boeing Company dan kompetitor terbesarnya asal Eropa, Airbus Group NV, mendominasi pasar pesawat penumpang yang lebih besar.

Mitsubishi Aircraft menargetkan bisa menguasai setengah pasar untuk pesawat regional dalam 20 tahun ke depan, setelah upaya Bombardier mengalihkan fokus pada jet Cseries berkapasitas 160 penumpang, juga tertunda.

Dengan tertundanya proyek Tiongkok, MRJ dengan turbo-fan Pratt & Whitney akan menjadi penentu apakah pendatang baru ini bisa menembus dominasi kelompok kecil dari pabrikan pesawat terkemuka saat ini.

Tiongkok dan Rusia juga bersaing untuk pesanan jet regional. Tiongkok akan mengantarkan pesawat ARJ21-700 pertamanya untuk Chengdu Airlines akhir tahun ini, membuktikan kelaikan terbang pesawat ini.

Sedangkan Sukhoi Superjet 100 milik Rusia, yang dibangun oleh perusahaan patungan antara United Aircraft Sukhoi Moskow dan unit Finmeccanica SpA Italia, mulai terbang secara komersial dengan OAO Aeroflot pada 2011.

Mitsubishi Aircraft yang berbasis di Nagoya, memasukkan manajer proyek kereta api dari Mitsubishi Heavy Industries untuk memperketat pengawasan pembuatan jet regional dan membantu mandeknya pengembangan jet yang sudah memasuki tahun keempat.

Perusahaan telah meningkatkan jumlah insinyur di proyek sebesar 30% menjadi 1.300 orang, Presiden Teruaki Kawai mengatakan awal tahun ini.

“Jika MRJ dapat terbang langit di Jepang saat Olimpiade, pasti akan memberikan dorongan untuk ekonomi Jepang,” ujar Yoshiharu Ueki, Presiden Japan Airlines,  mengacu pada Tokyo Games 2020.

Mitsubishi pada 2008 mengumumkan rencana untuk membangun jet penumpang pertama Jepang dan telah mengumumkan tanggal tes terbang tiga kali sejak itu. Perusahaan berharap permintaan global untuk jet regional menjadi 5000 pesawat selama dua dekade hingga 2030.

Honda Motor Jepang mengembangkan jet bisnis kecil yang bisa menampung hingga enam penumpang, dan akan dikirim ke pelanggan tahun depan. Perusahaan menyatakan telah memenangkan dua sampai tiga tahun pesanan untuk apa yang mereka sebut ‘mobil sport terbang’.