PinkKorset.com – Hampir 10 tahun lalu, National Cancer Institute (NCI) menyatakan, para dokter jarang menggunakan pengobatan canggih untuk perempuan yang memiliki kanker indung telur.
Pengumuman pada 2006 itu dimaksudkan agar pengobatan yang dinamai intraperitoneal chemoherapy (IP) itu harusnya diterapkan secara meluas. Studi terbaru menunjukkan, IP masih juga belum digunakan secara meluas.
Dilansir situs Webmd, studi terhadap 823 pasien kanker indung telur yang enam pusat perawatan kanker menunjukkan, kurang dari setengah pengidap yang layak mendapatkan IP menerimanya antara 2006-2012.
Terlebih lagi, pengobatannya bermacam-macam. Ada pusat perawatan kanker yang melaporkan penerapan metode IP yang hanya 4% dan ada pula yang menerapkannya hingga 67%.
Pengobatan IP ini melibatkan penyuntikan racun obat ke tumor, langsung ke dalam rongga perut dan bersamaan dengan suntikan via pembuluh darah.
Tujuannya, organ dalam yang terendam obat-obatan bersamaan infus di pembuluh darah akan bertindak seperti dua kali pukulan untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker yang agresif.
