Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah [jakarta.bisnis]

Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah

PinkKorset.com, Jakarta – Peringatan satu abad Basoeki Abdullah tak hanya menyuguhkan karya emas miliknya.

Menandai seratus tahun Basoeki Abdullah (1915-2015), Museum Basoeki Abdullah bekerjasama dengan Museum Nasional Indonesia menggelar pameran bertajuk Rayuan: 100 tahun Basoeki Abdullah.

Pameran karya seni ini didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan berbagai pihak, antara lain instansi pemerintahan, seniman, kelompok masyarakat pelestari seni lukis dan stakeholder seni rupa di Indonesia.

“Tujuan pameran ini untuk kritis terhadap peran, proses kreatif dan sejarah Basoeki Abdullah,” kata Joko Madsono, Kepala Museum Basoeki Abdullah saat jumpa pers Pameran Rayuan 100 Tahun Basoeki Abdullah di Jakarta.

Kemudian, lanjutnya, menggali wacana dan makna ‘Rayuan’ di alam pikiran para perupa dan menciptakan konteks kritis agar lebih indah, memikat sekaligus berdasarkan realitas dan fakta yang terjadi sesungguhnya melalui kecerdasan.

Acara ini berlangsung selama sepuluh hari, 21-30 September 2015. Pameran Basoeki Abdullah kali ini terbilang spesial karena merupakan pameran ke-50, termasuk tiga kali pameran setelah dirinya meninggal pada 1993 silam.

Pameran ini menampilkan tujuh sub tema, antara lain Basoeki Abdullah & Diri Sendiri, Basoeki Abdullah & Budaya Jawa, Basoeki Abdullah & Indonesia, Basoeki Abdullah & 3 Negara Asia Tenggara, Basoeki Abdullah & Eropa, Basoeki Abdullah & Soekarno, dan Basoeki Abdullah & Keperempuanan.

Bahkan pameran Basoeki Abdullah ke-100 ini secara khusus menampilkan arsip berupa kliping iklan dan sampul majalah tentang dirinya.

“Baru kali ini pameran Basoeki Abdullah menampilkan arsip-arsip beliau. Kami hadirkan ini karena khusus memperingati 100 tahun,” kata Mikke Susanto, salah seorang kurator pameran pada acara yang sama.

Pameran ini juga 27 lukisan asli Basoeki Abdullah yang berasal dari beberapa museum. Beberapa lukisan reproduksi karya beliau juga dipamerkan, salah satunya lukisan Nyi Roro Kidul.

Beberapa tokoh terkenal juga meminjamkan koleksi lukisannya. Salah satunya Setiawan Djody yang menampilkan lukisan Dr. Wahidin Memegang Buku dan Flamboyan. Sebanyak 16 seniman juga menyemarakkan pameran ini.

“Paling penting dari karya Basoeki Abdullah yakni nasionalisme, mitologi jawa, potret pahlawan, ketelanjangan,” kata Mikke yang telah meneliti Basoeki Abdullah selama 15 tahun.

Selain mengadakan pameran dan lomba, ada pula seminar bertema “Basoeki Abdullah di Tengah Bangsa dan Seni Rupa” pada 23 September 2015 dan “Museum Basoeki Abdullah di Tengah Perkembangan Museum Indonesia”.

Pameran ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya. Anda bisa mengunjunginya pukul 08.00-16.00 WIB.