Perempuan Sebagai Agen Energi [google]

Perempuan Sebagai Agen Energi

PinkKorset.com, Jakarta – Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau masih mengalami masalah kemiskinan energi. Perempuan pun dinilai memiliki peran yang efektif. Seperti apa?

Sebanyak 39 juta penduduk Indonesia masih hidup tanpa akses listrik. Sebagian besar dari mereka masih mengandalkan tungku tradisional dan lampu minyak dalam kegiatan keseharian.

Berdasarkan data Bank Dunia 2014, ada sekitar 100 juta penduduk Indonesia yang menggunakan tungku tradisional yang boros kayu bakar untuk memasak. Padahal, asap pembakarannya merupakan penyebab 165 ribu kematian dini setiap tahunnya.

Bahkan, lebih dari 50% tingkat kematian anak-anak di bawah usia 5 tahun dipicu penyakit paru-paru basah (pneumonia) akibat polusi udara di dalam rumah. Demikian menurut data dari WHO 2015.

Selain mengalami gangguan kesehatan, minimnya akses listrik juga menyebabkan produktivitas masyarakat rendah dan akses ke informasi dan pendidikan terbatas. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya kontribusi masyarakat untuk pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Kopernik, yayasan yang bergerak di bidang penyediaan teknologi energi bersih tepat guna, menggelar kampanye “Indonesian Women for Energy” di Jakarta (12/11) untuk membangun kesadaran akan pentingnya akses energi dan manfaatnya bagi pemerataan kesempatan di Indonesia, terutama bagi kaum perempuan.

Mengapa perempuan?

Rino Sudibyo, Direktur Operasional Kopernik  mengatakan, program pemberdayaan perempuan untuk memperluas akses energi dengan mendistribusikan teknologi bersih dan tepat guna, terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

kopernik

Ia mencontohkan keberhasilan program Ibu Inspirasi yang sejak 2011 telah memberdayakan para perempuan Indonesia untuk menjadi agen teknologi ramah lingkungan.

Melalui program ini, kaum perempuan di daerah terpencil telah berhasil menjual lebih dari 12,500 teknologi energi bersih, serta mengurangi emisi C02 hingga lebih dari 6,000 ton. Program ini menunjukkan bahwa perempuan merupakan pemeran sekaligus solusi pemerataan energi di Indonesia.

Bercermin pada keberhasilan tersebut, Rino pun ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk melihat bahwa pemerataan akses energi merupakan pemerataan akses kesempatan dan upaya pemerataan energi juga dapat dilakukan oleh kaum perempuan di Indonesia.

Kampanye Indonesian Women For Energy

Kopernik menggelar kampanye Indonesian Women For Energy untuk mendorong pemerintah mengakselerasi pemerataan energi di Indonesia dan lebih memperhatikan kaum perempuan sebagai subjek sekaligus solusi pemerataan energi,

Melalui kampanye ini, masyarakat dapat bersama-sama menandatangani petisi yang bisa diakses diwomen4energy.kopernik.ngo

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai kampanye ini, silahkan mengunjungi booth Kopernik di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada tanggal 15 dan 29 November.

Belum Ada Berita Terkait