PinkKorset.com, Jakarta – Kasus pemerkosaan yang dilakukan secara berkelompok (gank rape), diperkirakan akan terjadi lagi di Indonesia.
Ihsan Gumilar, Ahli Neuropsikologi Saraf meyakini, gank rape akan terjadi lagi dalam waktu dekat. Hal ini diungkapkan bukan tanpa alasan.
Menurutnya, sebagian besar remaja dan anak-anak Indonesia telah terpapar video pornografi. Ini berdasarkan survei 2015 yang menyebutkan Indonesia menduduki urutan ke-3 di dunia sebagai negara pengunduh video pornografi terbanyak, mengalahkan Jepang.
Tragedi Yuyun, korban perkosaan asal Bengkulu oleh 14 anak yang masih di bawah umur, menjadi contoh terdekat. Dituturkan, anak yang sering melihat video porno, cenderung mengalami adiksi atau kecanduan pornografi. Kondisi ini menjadi masalah serius yang dapat mendorong kejahatan seksual.
“Mereka kecanduan video pornografi. Dilihat dari kacamata neuropsikolgi, hal tersebut menimbulkan adiksi pornografi atau kecanduan,” tuturnya.
Ihsan berujar adiksi pornografi yang tak dapat dikendalikan dalam otak pelaku menjadi pemicu utama. Kontrol diri semakin lepas ditambah minuman memabukkan yang pelaku tenggak sebelum kejadian.
Sementara Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait mengajak masyarakat untuk meyakini kekerasan terhadap anak bisa dicegah. Penyediaan layanan, baik untuk korban maupun pelaku dianggap bisa mengurangi kasus seperti ini.
“Harus dipahami mengenai kelompok berisiko yang rentan menjadi pelaku. itu harus dipikirkan dan diterapi jika dibutuhkan,” ujarnya.
