Baru Dikonsep, Tol Laut Sudah Ditolak Tiongkok [kingstarshipping]

Baru Dikonsep, Tol Laut Sudah Ditolak Tiongkok

PinkKorset.com, Bandung – Meskipun konsep tol Laut RI masih digodok, Tiongkok sudah mengungkapkan penolakannya.

Konsep Tol Laut yang akan tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) itu, saat ini sedang disusun Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Namun, Presiden Tiongkok Xi Jinping sudah mengungkapkan keberatannya dalam pertemuan APEC 2014 kemarin.

Apa yang dipermasalahkan?

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Dedy S Priatna menjelaskan, konsep tol laut RI ini hanya akan membolehkan kapal asing masuk di dua pelabuhan yang berfungsi sebagai pelabuhan hub internasional, yakni Kuala Tanjung dan Bitung.

Setelah melalui dua pelabuhan hub internasional, kargo akan dibawa kapal lokal ke pelabuhan utama yang berfungsi sebagai pendulum atau backbone yang mampu dilalui kapal-kapal besar berbobot 3.000 twenty foot equivalent unit (TeUs) hingga 10 ribu TeUs. Lalu nanti disambungkan dengan pelabuhan pengumpul.

“Pemerintah Tiongkok tidak sepakat dengan konsep ini. Mereka ingin masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok, dan pelabuhan lain. Tapi itu tidak bisa. Semua kapal asing harus berhenti di Kuala Tanjung dan Bitung,” ujarnya di Bandung, Minggu (16/11/2014).

Untuk menerapkan kebijakan Tol Laut ini, pemerintah akan menyiapkan sejumlah pelabuhan, dan membangun enam pelabuhan baru. Pelabuhan-pelabuhan tersebut akan diklasifikasikan sesuai peruntukkannya. “Jadi akan ada tiga jenis pelabuhan yakni hub internasional, pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul,” jelasnya.

Namun, lanjut Deddy, konsep itu belum difinalisasi dan masih harus menunggu keputusan dari Presiden Jokowi untuk direalisasikan. “Kepastian tunggu 15 Januari 2015, karena kalau sudah keluar Perpres RPJMN, itulah yang dipakai,” ujarnya.

Menurut Dedy, saat ini sudah tersedia 24 pelabuhan yang dapat mendukung konsep tol laut, termasuk hub portbackbone, dan pengumpul. Ke-24 pelabuhan yang dioperasikan Pelindo ini sudah ada dan tinggal dilakukan pembenahan saja, seperti perluasan dermaga dan pendalaman laut agar dapat disinggahi kapal-kapal dengan kapasitas 3000 TeUs hingga 10 ribu TeUs.

Pelabuhan-pelabuhan itu adalah Banda Aceh, Belawan, Kuala Tanjung, Dumai,  Batam, Padang, Pangkal Pinang, Panjang, Tanjung Priok, Cilacap, Tanjung Perak, Lombok, Kupang, Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin, Maloy, Makasar, Bitung, Halmahera, Ambon, Sorong, Merauke dan Jayapura.