Piala Oscar

17 Aktris Berebut Nomine Best Actress

PinkKorset.com – Sebanyak 17 aktris ini bersaing di panggung perfilman internasional. Siapakah yang paling layak diganjar Piala Oscar?

Mendapatkan Piala Oscar merupakan sebuah pernyataan mengenai kualitas akting seorang pelakon. Meski tak dijamin bakal laris secara komersial begitu membawa pulang Piala Oscar, kemampuan mereka sudah diakui oleh insan film sekelas Hollywood.

Nomine Oscar yang akan menilai seluruh film sepanjang 2016, akan diumumkan pada 24 Januari 2017. Selama beberapa bulan, setiap aktris Hollywood mendapatkan kesempatan yang sama. Huffington Post merekap sebanyak 17 aktris yang bakal bersaing menjadi lima nomine Best Actress.

Jennifer Lawrence, Passengers. Dalam enam tahun, ia empat kali menjadi nomine Oscar dan menang kategori Best Actress pada 2012. Filmnya kali ini bergenre fiksi sains dan Jennifer beradu akting dengan Chris Pratt. Keduanya selebritas yang disukai Amerika. Film ini dinilai cukup menjanjikan.

Rachel Weisz, Denial. Rachel memerankan sejarawan yang berjuang membela pekerjaannya terhadap penyangkal Holocaust di pengadilan. Istri aktor Daniel Craig ini pernah meraih Oscar sebagai aktris pendukung terbaik untuk The Constant Gardener pada 2005.

Amy Adams, Nocturnal Animals dan Arrival. Ia dikenal sebagai salah satu aktris yang selalu dinantikan filmnya karena selektif memilih peran. Amy terlibat dalam dua film yang, seperti dirinya, juga ditunggu-tunggu. Selain Nocturnal Animals, banyak yang berharap performanya bakal apik dalam Arrival.

Sally Field, Hello, My Name Is Doris. Dua dekade ini, Sally jarang mendapatkan peran utama. Sebab itulah film ini menarik dan banyak dipuji saat dirilis Maret lalu. Namun karena dirilis pada awal tahun, Sally nampaknya harus bersaing ketat dengan banyak aktris lainnya.

Rebecca Hall, Christine. Rebecca mungkin akan membukukan 2016 yang baik untuknya, lewat peran sebagai Christine Chubbuck, seorang news anchor dari Florida yang bunuh diri saat siaran langsung televisi nasional. Sayangnya, film ini kurang begitu laris secara komersial.

Susan Sarandon, The Meddler. Susan memerankan janda yang pindah kota untuk lebih terlibat dalam kehidupan putrinya yang super sibuk. Ini performa terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir. Namun Susan yang terang-terangan menolak mendukung Hillary Clinton, membuat sulit memisahkan politik dari kerja kerasnya.

Marion Cotillard, Allied. Review untuk film ini masih belum dirilis, menanti akhir November. Banyak yang menantikan, terutama gosip perselingkuhan seputar Marion dan lawan mainnya, Brad Pitt. Lebih perlu diingat bahwa Marion adalah aktris berbakat yang sudah pernah meraih Best Actress Piala Oscar.

Kate Beckinsale, Love & Friendship. Dalam film independen (indie) ini, Kate memerankan janda ala novel Jane Austen yang manipulatif untuk mengamankan dirinya secara finansial. Dialognya ‘ketat’ dan tak biasa dilakukan oleh Kate. Apalagi, ia belakangan ini dikenal jago beraksi dalam franchise film Underworld.

Jessica Chastain, Miss Sloane. Jessica adalah salah satu aktris yang sering dilirik dewan Piala Oscar. Peran yang ia pilih variatif dan rata-rata menunjukkan kemampuannya mengolah emosi. Kali ini, ia terjun ke dunia politik dan memerankan pelobi undang-undang senjata.

Isabelle Huppert, Elle. Aktris veteran Prancis ini adalah salah satu wajah asing dalam bursa calon nomine Best Actress. Isabelle memiliki dua film dalam portfolionya untuk 2016, yakni Elle yang bergenre thriller serta drama perceraian Things to Come. Kritik memuji perannya di Elle yang dianggap tak konvensional.

Meryl Streep, Florence Foster Jenkins. Siapa tak suka menyaksikan akting Meryl? Hampir setiap filmnya selalu dinantikan. Mungkinkah ia mendapatkan nomine Oscar untuk ke-20 kalinya? Tampaknya tak sulit bagi aktris sekelas Meryl untuk bersaing memperebutkan posisi tersebut.

Taraji P. Henson, Hidden Figures. Ia pernah meraih nomine Oscar untuk The Curious Case of Benjamin Button. Di film ini ia memerankan ahli matematika yang memajukan peran NASA dalam ‘Space Race’ pada 1960-an. Taraji mungkin masuk, mengingat banyak kalangan memprotes terlalu banyak orang kulit putih di Oscar.

Ruth Negga, Loving. Ruth memerankan Mildred Loving, perempuan halus asal Virginia yang pada 1960-an mengubah larangan pernikahan antar-ras di AS. Ruth yang kurang dikenal mungkin menghambat langkahnya sebagai nomine Oscar. Apalagi, filmnya juga membahas isu rasisme.

Annette Bening, 20th Century Women. Seperti Amy Adams, banyak yang menunggu kapan Annette dianugerahi Oscar. Di film besutan studio indie A24 ini ia memerankan single mother yang berjuang menjalani hidup di California pada 1979. Tahun lalu, A24 sukses mendorong Brie Larson ke berbagai nomine lewat Room.

Emma Stone, La La Land. Emma dikenal sebagai aktris berbakat yang memiliki kepribadian menyenangkan. Perannya dalam film bergenre musikal ini dinilai tepat. Namun film musikal biasanya kesulitan bersaing dengan genre yang lebih konvensional, meski bertaburan para bintang berbakat.

Natalie Portman, Jackie. Natalie tak memiliki kesan emosional seperti Emma Stone di La La Land atau lama dinantikan sebagai pemenang kategori Best Actress seperti Annette Bening. Tapi elemen terpentingnya adalah transformasi total sebagai Jackie Kennedy yang sedang berduka pascapembunuhan suaminya, John F. Kennedy.