IHSG Sideways, Berikut Pilihan Sahamnya foto:jsxonlinetrading

IHSG Sideways, Berikut Pilihan Sahamnya

PinkKorset.com, Jakarta – Tren IHSG mulai berubah dari sebelumya melemah ke sideways. Apa saham pilihan untuk perdagangan Kamis (12/12/2013)?

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, selama sepekan ini, IHSG break low dan rebound, namun menemui resistance kuat akibat aksi jual. Hal ini menandakan bahwa tren mulai berubah ke sideways dari sebelumnya turun. “IHSG hari ini akan bergerak di support 4.229-4-205-4.120-4.070 dan resistance 4.314-4.366-4.410-4.480,”katanya.

Dalam kondisi ini, Yuga menilai, saham lapis dua dan defensive big cap lebih berperan dalam aktivitas pasar. Salah satu pilihannya adalah saham produsen timah PT Tambang Timah (TINS). Saat ini, emiten tersebut diperdagangkan dengan PE 2013 44 kali, PBV 1,83 kali dan ROE 4,6%.

Koreksi minor untuk test support bawah trading range dalam formasi konsolidasi selama dua pekan di TINS, dapat digunakan sebagai kesempatan akumulasi on weakness menunggu rebound ke kisaran atas lagi. “Rekomendasi buy dengan target Rp1.710,”ujarnya.

Saham pilihan lain adalah PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan PE 2013 15,5 kali, PBV 1,13 kali dan ROE 7,25 kali.Emiten distributor BBM dan gas elpiji milik negara ini dalam posisi tren naik selama dua pekan terakhir. Namun mulai menemui kendala di resistance akibat keadaan jenuh beli (overbought), sehingga wajar bila ada koreksi minor, “Rekomen akumulasi bila itu terjadi, dengan target dapat mencapai Rp340,”ucapnya.

PT Gudang Garam (GGRM) juga menarik, dengan PER 2013 17,91 kali, PBV 2,73 kali dan ROE 15,2%. Selama sepekan, emiten defensif big cap rokok yang produknya inelastis terhadap kenaikan harga ini, cukup mampu melawan siklus penurunan IHSG. Alhasil, GGRM saham pilihan favorit untuk pelaku pasar yang mencari saham untuk trading counter siklus. “Target trading GGRM dapat mencapai Rp41.700,”ujarnya.

Yuga juga menjagokan saham Indofood (INDF) yang saat ini diperdagangkan dengan PER 2013 23,50 kali, PBV 1,55 kali dan ROE 6,64%.

Emiten holding CPO (LSIP, SIMP) dan consumer brand product (ICBP) walaupun naik selama empat hari berturut dari low, akan menemui kendala di keadaan jenuh beli (overbought). “Bila terjadi pullback rekomen akumulasi untuk swing back mengetes resistance di Rp7.000.”