Ini Alasan Menabung Saham [nypost]

Ini Alasan Menabung Saham

PinkKorset.com, Jakarta – Salah satu investasi jangka panjang ini memberikan beberapa keuntungan ketimbang tabungan konvensional.

Menabung saham memang terdengar awam bagi sebagian masyarakat. Semua orang tentu lebih mengenal tabungan konvensional yang menyimpan sejumlah uang di bank dan mendapatkan bunga tabungan sebagai keuntungannya.

Sementara menabung saham adalah membeli modal suatu perusahaan dalam skema investasi melalui perusahaan sekuritas. Karena uang tersebut diinvestasikan, dana yang disimpan dalam bentuk saham pun ikut berkembang.

Ada dua keuntungan menabung saham, yakni mendapatkan capital gain atau keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli saham serta memperoleh pembagian keuntungan perusahan (dividen) tiap tahun.

Tentu saja, keuntungan ini tidak diperoleh bila Anda menabung di bank.

Perencana keuangan Tatadana Consulting Nurfitriavi Noeriman menjelaskan, tabungan konvensional hanya mendapatkan bunga bank 2%. Sementara tingkat inflasi 10 tahun terakhir di Indonesia sebesar 7%.

“Jadi kalau sibuk menabung bank, nilai uang kita kalah dengan harga barang-barang,” katanya kepada PinkKorset di Jakarta beberapa waktu lalu.

Memang menabung di bank cenderung memiliki risiko lebih rendah daripada menabung saham. Hal ini dikarenakan produk tabungan dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga dana Anda terselamatkan kendati bank mengalami bangkut.

“Walaupun tabungan saham tidak dijamin LPS tetapi sudah diatur Otoritas Jasa Keuangan. Jadi enggak perlu khawatir dan takut,” ucapnya.

Tabungan saham tergolong investasi jangka panjang yang dapat melindungi dana Anda dari dampak inflasi. Produk investasi ini diperlukan bila Anda ingin menyimpan uang dalam jangka waktu lebih dari lima tahun. Misalnya saja untuk menyiapkan dana sekolah kuliah anak, ibadah haji maupun wisata ke luar negeri sekeluarga.

Lalu, bagaimana cara menabung saham?

Anda perlu datang ke perusahaan sekuritas untuk membuka rekening efek dan menentukan jumlah dana untuk membeli saham secara rutin setiap periode. Tiap pembelian saham minimal 1 lot (100 lembar saham) dengan tambahan biaya fee broker 0,2%-0,3% per transaksi.

Anda pun bisa menabung saham mulai Rp100 ribu dengan memilih harga saham di bawah Rp1000 per lembar. Namun, bila Anda memiliki dana lebih dapat memilih kelompok saham bernilai tinggi (blue chips) seperti UNVR (Unilever Indonesia), BBCA (Bank Central Asia), TLKM (Telkom), ASII (Astra International), GGRM (Gudang Garam), BMRI (Bank Mandiri) dan INDF (Indofood Sukses Makmur).