Koreksi Mereda Namun Belum Aman [google]

Koreksi Mereda Namun Belum Aman

PinkKorset.com, Jakarta –  Koreksi IHSG secara teknikal sudah mereda. Namun, analis masih merekomendasikan untuk sell o streght.

Yuganur Wijanarko Senior Research HD Capital mengatakan, berdasarkan grafik harian, koreksi di IHSG sedikit mereda karena tidak adanya new low lagi setelah tiga hari merah membara. Hal ini disimpulkan akan ada upward retracement untuk mengetes resistance atas di 4.472-4.520.

Namun ia menyarankan investor untuk sell on strength karena tren sudah mulai berubah arah turun, dan menunggu koreksi untuk masuk posisi. “IHSG hari ini akan diperdagangkan di support 4.410-4.358-4.310-4.191 dan resistance 4.520-4.582-4.611 -4.680,”ujarnya.

Di tengah situasi ini, Yuga merekomendasikan saham multi media milik grup Harry Tanoe Media Nusantara (MNCN), yang saat ini diperdagangkan dengan PE 2013 sebesar 21 kali, PBV 4,57 kali dan ROE 22,09%.

Menurutnya, pascakoreksi selama dua pekan, MNCN mulai ada tanda bottoming reversal jangka pendek dengan tidak adanya new low dan opening di atas close dan high sesi sebelumnya, “Rekomen akumulasi secara moderate dengan memperhitungkan cutloss point, dengan target dapat mencapai Rp2.650,”katanya.

Saham pilihan kedua adalah Bekasi Fajar Industrial (BEST), dengan PE 2013 7,39 kali, PBV 2,15 kali dan ROE 29,2%.

Koreksi di emiten properti industrial yang telah berlangsung selama enam hari, tidak juga membentuk new low. Ini menandakan aksi jual agresif mulai mereda, dengan keadaan jenuh jual di indikator stochastic. Diharapkan akan ada oversold relief reli dalam waktu dekat ini.  “Investor bisa trading emiten ini dengan target Rp510,”ucapnya.

Astra International (ASII) juga menjadi pilihan Yuga, dengan PER 2013 sebesar 14,45 kali, PBV 2,66 kali dan ROE 18,17%.

Menurutnya, koreksi di emiten consumer otomotif dengan market cap terbesar  sejak 3 hari lalu dari high Rp6.850 mulai menunjukan pelambatan aksi jual, “Rekomen akumulasi di support low end dengan disiplin cutloss. Target trading ASII bisa mencapai Rp6.700,”ujarnya.

Saham terakhir pilihan Yuga adalah Nippon Indosari (ROTI), dengan PER 2013 49,55 kali, PBV 8,31 kali dan ROE 16,81%.

Koreksi di emiten consumer pembuat roti yang sudah berlangsung sejak lima hari dari level Rp6.450, kini mulai mereda. Ini berarti, ada potensi reli minor atau upward retracement hingga Rp6.200, “Rekomen akumulasi moderat dengan memperhitungkan cut loss point. Target dapat mencapai Rp6.250,”katanya.