Duh! Rasio Gaji di Indonesia Tidak Sehat [ilustrasi]

Duh! Rasio Gaji di Indonesia Tidak Sehat

PinkKorset.com, Jakarta – Rasio gaji di Indonesia saat ini semakin timpang, bahkan ada yang mencapai 500 kali antara pimpinan perusahaan dan buruh.

Pengamat dari Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi (LePPeK) Suroto mengatakan, rasio gaji di Indonesia harus diperbaiki karena semakin tidak sehat.

“Rasio gaji rata-rata buruh dengan pimpinan perusahaan sangat jauh. Rasionya bisa 100 sampai 200 kali lipat. Bahkan bisa sampai ada yang di atas 500 kali,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, konsentrasi aset nasional hingga 87% dikuasai oleh 0,2% jumlah penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk miskin.

Kesenjangan sosial juga dinilai semakin melebar, terindikasi dari meningkatnya tren gini ratio atau kesenjangan sosial ekonomi, bahkan sejak 2013 menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.

Suroto menilai, secara struktural ketimpangan ini akan membahayakan kehidupan berbangsa dan berpotensi memicu revolusi sosial besar-besaran.

Ia pun meminta pemerintah segera mengatur masalah batas rasio gaji, selain kewajiban untuk melakukan redistribusi aset melalui program reforma agraria dan reforma korporasi secara menyeluruh.

“Presiden harus segera menerbitkan Keputusan Presiden mengenai batas rasio gaji. Angkanya maksimal 20 kali dari gaji terendah. Kemudian pemerintah dan parlemen baru nanti juga harus segera membentuk undang-undangnya yang sekaligus mengatur persoalan kepemilikan dalam paket reforma korporasi,” katanya.

Suroto menilai, masalah ini harus menjadi perhatian utama dan mendesak, demi terciptanya daya saing bangsa ini dalam hadapi tantangan global menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

“Daya saing itu terkait dengan produktivitas yang juga berarti struktur gaji. Bukan semata kreativitas dan inovasi,”ujarnya.

Sumber: antara