Kena Sanksi, Rusia Hadapi Krisis Ekonomi Pengunjuk rasa pro-Rusia memegang bendera Rusia dan Soviet di Lenin Square, Ukraina, 16 Maret 2014.

Kena Sanksi, Rusia Hadapi Krisis Ekonomi

PinkKorset.com, Moskow – Rusia memberi sinyal krisis ekonomi, akibat sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, menyusul dukungannya terhadap wilayah Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina.

Deputi Menteri Ekonomi Rusia Sergei Belkayov mengatakan, kondisi ekonomi memberikan sinyal jelas akan terjadinya krisis.

Menurutnya, kabinet perlu menarik kembali kebijakan menaikkan beban pajak pada perusahaan yang dianggap pendekatan yang salah.

“Mengambil uang perusahaan dan meminta mereka memodernisasi produksinya adalah tak logis dan aneh,” katanya di Moskow seperti dikutip Bloomberg, Selasa (18/3/2014).

Satu cara untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan adalah dengan meringankan beban biaya perusahaan. “Dari sudut pandang beban pajak, saat ini terlalu tinggi untuk perekonomian maupun perusahaan,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi Rusia saat ini terlemah sejak resesi 2009, bahkan dibandingkan sebelum Perang Dingin. Lemahnya permintaan konsumen menjadi faktor kegagalan upaya memulihkan anjloknya investasi.

Sehari sebelumnya, menteri-menteri Uni Eropa setuju untuk membekukan aset-aset dan mencabut visa perjalanan untuk 21 orang Rusia, Crimea dan mantan pejabat Ukraina, sementara itu Presiden AS Barrack Obama memberlakukan sanksi tersebut kepada tujuh orang Rusia.

Krisis Ukraina menyebabkan ketegangan pada US$2 triliun ekonomi Rusia, yang tumbuh 1,3% pada 2013 setelah naik 3,4% pada 2012.

Pada 12 Maret lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan, pertumbuhan tahun lalu dinilai tidak memadai dan proyeksi saat ini serta prakiraan pemerintah tidak memuaskan.

Ramai-ramai memangkas pertumbuhan ekonomi Rusia

Ekonom VTB Capital, Moskow, Vladimir Kolychev dan Daria Isakova memperkirakan, Rusia akan terpuruk dalam resesi pada kuartal kedua dan ketiga 2014. Mereka pun memangkas perkiraan pertumbuhan 2014 dari 1,3% menjadi nol persen.

“Permintaan domestik diperkirakan akan mandek pada ketidakpastian yang mengejutkan dan kondisi keuangan yang lebih ketat,” ujarnya dalam catatan riset.

Ekonom Morgan Stanley, Jacob Nell dan Alina Slyusarchuk juga memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Rusia 2014 menjadi 0,8% dari 2,5%.

“Kami melihat Rusia mendekati resesi pada paruh pertama 2014, akibat krisis keamanan Ukraina yang mendorong kenaikan suku bunga dan risiko premium. Sehingga konsumsi melemah dan menyusutnya investasi,” katanya.

Riset Capital Economics, London mengatakan, arus keluar modal dari Rusia diperkirakan mencapai US$70 miliar pada kuartal pertama. “Ada risiko nyata bahwa kondisi ini bisa mendorong Rusia ke dalam resesi,” ujarnya.

 

 

].