Kesempurnaan Bakal Merusak Hubungan Cinta Foto: Google

Kesempurnaan Bakal Merusak Hubungan Cinta

PinkKorset.com – Berusaha membuat segalanya menjadi sempurna tak hanya membuat Anda lelah. Hubungan percintaan Anda pun terancam.

Nobody is perfect, ini unkapan yang selalu benar. Kesempurnaan pada akhirnya hanya merusak hubungan percintaan Anda. Kesempurnaan seperti apa yang meruusak dan bagaimana cara mengatasinya?

Berikut beberapa yang disampaikan terapis pernikahan Jennifer Chappell Marsh dan Elizabeth R. Lombardo, penulis Better Than Perfect: 7 Steps to get out of Your Own Way. Serta Dr. Ramani Durvasula, seorang profesor psikologi.

Standar yang Tidak Nyata

Setiap perfeksionis berusaha amat keras, baik terhadap diri sendiri maupun pasangan. Mereka memiliki standar tinggi yang terkadang tidak nyata. Akibatnya, mereka tak lagi menghargai diri sendiri.

Menurut Marsh, perfeksionis akan merusak hubungan karena mereka menutup diri secara emosional saat merasa buruk. Skenario lainnya, mereka juga menutup diri dari pasangannya.

“Akibatnya, hubungan mereka gagal,” kata Marsh. Sangat penting jika Anda membuat ekspektasi yang nyata terhadap pasangan, ketimbang terus menerus menjatuhkan harga dirinya dengan berbagai keluhan.

Pemikiran Hitam dan Putih

Menurut Lombardo, perfeksionis cenderung berpikir hitam atau putih. Entah dia mencintai Anda dan melakukan apa yang harusnya ia lakukan atau ia tak melakukannya dan berarti ia tidak cinta.

Buruknya, apa yang dilakukan orang lain pun dianggap serius dan dijadikan indikasi seberapa diri mereka dihargai. Jika dicintai, ia merasa baik-baik saja dan jika tidak dicintai, maka dirinya tak berharga.

“Tentunya ini merusak kepercayaan diri dan akhirnya, hubungan percintaan yang sedang dijalin,” tutur Lombardo. Berkomunikasilah dengan pasangan, komunikasikan kebutuhan Anda setiap hari.

Tak Menoleransi Kesalahan

Kata perfeksionisme dan hubungan sepertinya tak bisa diletakkan dalam satu kalimat yang sama. Mengapa? Sebab pasangan Anda akan melakukan kesalahan, kata Durvasula.

Terus-menerus menunjuk kesalahan itu akan melukai pasangan Anda. Akhirnya, ia akan merasa seperti berjalan di atas kaca tipis yang sudah retak. Dalam setiap langkahnya, ia khawatir kaca itu pecah dan Anda akan murka.

Fokuslah pada hal-hal yang baik mengenai pasangan Anda. Bersyukur atas kehadirannya, jangan terus menerus membombardir mereka dengan hal-hal kecil yang pada akhirnya tidak begitu penting.