PinkKorset.com, Kuala Lumpur – Pascatragedi besar yang dialami tahun ini, ratusan kru Malaysia Airlines (MAS) mengundurkan diri.
Sebanyak 186 awak pesawat MAS dilaporkan telah mengundurkan diri selama tujuh bulan terakhir, dari 5.000 staf yang tercatat bekerja di MAS sebagai awak kabin atau pilot.
Alasan utama yang terungkap adalah adanya tekanan dari keluarga, setelah dua insiden besar yang dialami maskapai tersebut, yakni hilangnya MH370 secara misterius pada 8 Maret serta ditembak jatuhnya MH17 di Ukraina pada 17 Juli.
Mereka mengundurkan diri karena mengkhawatirkan keselamatan mereka.
Namun, maskapai tersebut mengklaim, tingkat pengunduran diri saat ini telah kembali ke level normal.
Pengunduran diri massal tersebut tak ayal membuat jam kerja karyawan menjadi tidak berimbang. Selain berada dalam situasi ‘takut terbang’, kekurangan staf juga telah memaksa beberapa karyawan untuk bekerja sebanyak 12 jam sehari.
Demikian menurut anggota Serikat Pekerja Malaysia Airlines, Abdul Malek Ariff, seperti dilansir dari International Bussiness Times, Rabu (27/8/2014).
Adapun serikat pekerja ini mewakili sekitar 8.000 tenaga kerja yang bekerja di bawah maskapai Malaysia Airlines.
Sebagai salah satu maskapai penerbangan paling bergengsi dan paling cepat berkembang di Asia pada 1990-an, kinerja MAS terus merosot dibanding rivalnya, seperti maskapai high-end Singapore Airlines. Posisinya pun kian terancam dengan munculnya maskapai low budget seperti AirAsia. Perusahaan dilaporkan belum mencatat keuntungan tahunan sejak 2010.
