Ratusan Tentara AS Bunuh Diri Tiap Tahun Foto: presstv

Ratusan Tentara AS Bunuh Diri Tiap Tahun

PinkKorset.com, Washington – Ratusan tentara Amerika Serikat ternyata banyak yang melakukan aksi bunuh diri. Ada apa?

Laporan terbaru dari Pentagon akhir pekan lalu menyebutkan, selama 2013 tercatat 261 tentara aktif melakukan bunuh diri. Sementara pada 2012, mencapai 318 kejadian serupa.

Total angka bunuh diri di kalangan militer Amerika pada 2013 adalah 18 orang per 100 ribu tentara, turun dari 22,7 per 100 ribu tentara pada 2012. Dari jumlah itu, tentara Angkatan Darat mencatatkan angka bunuh diri tertinggi, disusul tentara dari korps marinir.

Awalnya, kasus bunuh diri di kalangan militer Amerika ini muncul karena pengiriman pasukan ke Irak dan Afghanistan selama satu dekade terakhir. Namun, mengingat pasukan AS sudah ditarik dari medan perang Negara Timur Tengah tersebut, maka alasan tersebut menjadi mentah kembali.

Saat pasukan Amerika menghadapi puncak perang di Irak pada 2008, kasus bunuh diri di kalangan militer tercatat mencapai 268 kejadian pada 2008 dan 309 kasus pada 2009. Angka itu jelas tak banyak berubah dari data terakhir pada saat pasukan Amerika mundur dari medan pertempuran.

Apalagi kasus ini juga terjadi di tengah peningkatan angka bunuh diri sebesar 5% di Garda Nasional dan Pasukan Cadangan Angkatan Darat pada 2013.

Para petinggi militer Amerika Serikat saat ini masih berupaya mengidentifikasi alasan tepat dari maraknya kasus bunuh diri di pasukannya.

Laporan dari Pentagon tersebut menunjukkan bahwa hanya 13% tentara yang bunuh diri, pernah terlibat langsung dalam pertempuran dan 57% pernah dikirim ke zona perang meski tak terlibat perang langsung, satu dekade terakhir.

Dalam laporan itu, mayoritas tentara yang bunuh diri adalah laki-laki, kulit putih, berumur di bawah 25 tahun, berpangkat rendah terutama tamtama dan sudah menikah.

“Faktor paling umum yang diduga menjadi penyebab bunuh diri adalah kegagalan hubungan, riwayat masalah administrasi dan hukum, serta kesulitan keuangan atau tempat bekerja,” tulis laporan tersebut.