Sunscreen tak Mampu Cegah Kanker Kulit? [dermalineinstitute]

Sunscreen tak Mampu Cegah Kanker Kulit?

PinkKorset.com – Benarkah sunscreen mampu melindungi Anda dari bahaya kanker kulit atau efeknya seperti yang selama ini dipasarkan hanya palsu belaka?

Jika berpikir lotion dengan angka sun protection factor (SPF) tinggi mampu melindungi dari bahaya sinar matahari yang menyebabkan kanker kulit, Anda salah! Melanoma, sel melanosit yang pertumbuhannya tak terkendali, merupakan kanker kulit terganas.

Anda memiliki risiko besar melanoma jika memiliki banyak tahi lalat, berambut merah atau pirang, kulit cerah, mata biru atau hijau, memiliki kulit yang mudah terbakar, serta memiliki keluarga dekat yang mengidapnya. Eksposur berlebih di bawah sinar matahari juga berpotensi jadi penyebab melanoma.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature, seekor tikus diberi gen mutasi bernama Braf. Gen ini ditemukan pada 50% melanoma di manusia. Tapi tikus kan kecil dan berbulu. Bagaimana mungkin hasilnya bisa diterapkan pada manusia?

Perdebatan mengenai seberapa efektif sunscreen dalam mengurangi melanoma masih berlanjut. Bukti-bukti bahwa sunscreen sungguh efektif, kian sedikit. Ada, tapi tak banyak. Seperti dalam sebuah studi di Australia pada  2011 lalu terhadap 1.621 orang.

Mereka yang mengoleskan tabir surya setiap hari memangkas 50% risiko terkena melanoma ketimbang mereka yang tidak. Studi lain membandingkan 1.167 orang dengan melanoma dengan 1.101 lainnya yang tidak. Lotion dan pelindung lain seperti topi atau payung, memang melindungi.

Cancer Epidemiology Biomarks & Prevention menyatakan, bentuk perlindungan selain lotion berfungsi dengan lebih baik. Tapi studi ini menggunakan kuisioner yang tak bisa divalidasi secara independen dan hanya bermodalkan ingatan responden. Sehingga tak sepenuhnya bisa dipercaya.

Meski begitu, terdengar lebih masuk akal jika kita berpikir krim tabir surya memberi rasa aman yang palsu. Apalagi, banyak yang menggunakannya dengan tidak tepat. Misalnya tidak mengoleskan jumlah yang tepat, mengoleskan kembali setelah dua jam, dan terlalu lama berjemur di bawah matahari.

Sebuah riset terbaru menunjukkan, terbakar matahari sebanyak kurang lebih lima kali hingga kulit memerah dan terkelupas di usia remaja, meningkatkan risiko semua jenis kanker kulit.

Kabar baiknya, kombinasi sunscreen dan menutupi kulit dari paparan sinar matahari bisa mengurangi melanoma. Hal ini telah diuji oleh Australia dalam kampanye bertajuk ‘Slip, Slop, Slap’. Jadi jangan lupa, seperti kampanye Australia, slip on a shirt, slop on suncscreen, and slap on a hat.