PinkKorset.com, Jakarta – Antibiotik (AB) biasanya diresepkan untuk menekan pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Namun, bagaimana bila bakteri sudah kebal terhadap AB?
Resistensi bakteri terhadap antibiotik atau yang di dunia medis dikenal dengan Antimicrobial Resistence (AMR) kini sudah mengancam kesehatan manusia. Jumlah kematian akibat infeksi bakteri pun semakin meningkat.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) melansir jumlah korban jiwa dan kerugian ekonomi akibat AMR di beberapa wilayah di dunia. Di Uni Eropa (2007), untuk populasi 500 juta jiwa, 25 ribu meninggal dan 2,5 juta menjalani rawat inap di rumah sakit. Kerugian ditaksir €1,5 miliar per tahun.
Di Thailand (2012), untuk populasi 70 juta jiwa, 38 ribu meninggal dan 3,2 juta jiwa menjalankan rawat inap di rumah sakit. Kerugian per tahun lebih dari US$1,3 miliar. Sementara di Amerika Serikat (2013), setiap populasi 300 juta jiwa, 23 ribu meninggal dan 2 juta jiwa menjalankan rawat inap di rumah sakit. Jumlah kerugian lebih dari US$35 miliar per tahun.
Perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. Khanchit Limpakarnjanarat mengatakan, bakteri akan semakin ganas ketika antibiotik (AB) tidak lagi sanggup melumpuhkannya. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan penemuan AB baru. Sayangnya, pertumbuhan jumlah bakteri kebal lebih cepat ketimbang ditemukannya AB baru.
“Kematian akibat infeksi bakteri lebih tinggi dari pada AIDS ditambah kecelakaan lalu lintas dan flu,” katanya saat seminar Cegah Resistensi Antibiotik: Demi Selamatkan Manusia di Jakarta, baru-baru ini.
Salah satu risiko akibat infeksi bakteri kebal adalah luka operasi yang tak kunjung sembuh. Kasus yang baru terjadi di Indonesia adalah kematian Dr. Aloysius Benedictus Mboi (Ben Mboi). Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1978-1988 tersebut meninggal setelah organnya hancur semua. Mulai dari ginjal, liver, pangkreas, paru-paru dan terakhir jantungnya.
Bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik
Pada 2013, WHO mencatat setidaknya 480 ribu kasus Multi Drugs Resistence Tuberculosis (MDR-TB) di dunia dengan 210 ribu berujung kematian. Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih, pneumonia dan pembuluh darah pun diketahui sudah kebal AB.
Salah satu bakteri ganas yang sudah tidak bisa dilawan AB adalah Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Persentase tertinggi bakteri ini terdapat di rumah sakit. Bakteri ini mudah menginfeksi manusia melalui jaringan darah dan siap merusak seluruh organ tubuh yang dialiri darah.