Beberapa Obat Meningkatkan Risiko Alzheimer [gizmag]

Beberapa Obat Meningkatkan Risiko Alzheimer

PinkKorset.com –  Obat tidur, pil anti alergi (hayfever) dan antidepresi terkait kepikunan. Konsumsi obat tersebut dalam dosis tinggi meningkatkan risiko Alzheimer hingga 54%.

Alzheimer bukan penyakit menular, tetapi sejenis sindrom yang umumnya terjadi pada orang lanjut usia. Otak mereka tampak mengerut dan mengecil. Alzheimer terkait dengan demensia atau kepikunan.

Biasanya Alzheimer bermula saat seseorang menginjak usia 65 tahun. Setiap orang memiliki risiko 5% mengidap sindrom ini dan meningkat setiap lima tahun.

Lebih mengejutkan lagi bahwa Alzheimer dapat datang lebih awal karena dosis tinggi beberapa obat. Peneliti menemukan hubungan kepikunan pada orang tua dan obat antikolinergik.

Obat antikolinergik adalah sekelompok obat yang digunakan untuk menstimulasi peristaltil, meningkatkan sekresi kelenjar ludah, getah lambung, air mata dan memperkuat sirkulasi dengan mengurangi lendir dan mengendurkan otot-otot saluran napas.

Obat antikolinergik mengurangi jumlah asetilkolin yang memengaruhi orang menjadi mengantuk dan mengurangi ingatan.

Risiko kepikunan akan meningkat apabila mengonsumsi obat berikut selama lebih dari tiga tahun dengan dosis: 10 mg antidepresan doxepin per hari, 4 mg diphenhydramine (Nytol dan Benadryl) per hari dan 5 mg oxybutynin (Ditropan) per hari untuk kandung kemih yang terlalu aktif.

Obat tersebut terkandung dalam obat tidur, pil anti alergi (hayfever) dan obat antidepresan.

Bagi mereka yang menggunakan dosis tertinggi obat ini meningkatkan kepikunan 54% setelah tujuh tahun dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsinya sama sekali. Sedangkan risiko Alzheimer meningkat sebesar 63%.

Sebenarnya banyak obat baru yang mengobati kondisi ini tanpa efek antikolinergik, salah satunya adalah antidepresan dan anthistamin Prozac (loratadine/Claritin).