Bedanya Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa [caloriesecrets]

Bedanya Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa

PinkKorset.com – Meski kedua gangguan pencernaan ini sama-sama berasal dari susu, tetapi pemicunya berbeda.

Tak semua orang bisa nyaman meneguk susu sapi yang kaya akan nutrisi. sebagian dari mereka mengalami gangguan pencernaan seusai meminum susu sapi.

Lalu, apakah itu disebut alergi susu sapi atau intoleransi laktosa?

Dua masalah pencernaan ini sama-sama disebabkan oleh susu sapi, tetapi berbda kasusnya.

“Alergi susu biasanya muncul pada awal kehidupan. Intoleransi laktosa umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkannya dan dapat terjadi setiap saat,” kata Amy E. Barto, MD, Gastroenterologist di Klinik Lahey, Burlington, Massachusetts.

Intoleransi laktosa disebabkan oleh enzim laktase tubuh yang tidak cukup memecah gula alami susu sapi (laktosa) sehingga sulit diserap usus halus.

Intoleransi laktosa bisa disebabkan oleh faktor keturunan maupun kerusakan usus halus akibat infeksi bakteri ataupun virus.

Menurut Dr. Barto, sekitar 80-90% orang Afrika-Amerika memiliki intoleransi laktosa dan sangat umum dijumpai pada orang Asia dan penduduk asli Amerika. Intoleransi laktosa banyak dialami orang tua.

Gelaja intoleransi laktosa mulai terasa antara 30 menit hingga 2 jam setelah minum susu. Tanda-tanda gangguan pencernaan ini, antara lain sakit perut, perut bergas dan kembung, mual serta diare.

Sementara alergi susu dipicu penolakan tubuh terhadap satu atau lebih protein susu. Tubuh bereaksi membuat immunoglobulin dan membentuk antibodi.

Semakin lama mengonsumsi susu sapi, kadar antibodi ikut meningkat. Saat melewati ambang batas antibodi, muncullah alergi.

Untuk alergi susu sapi tidak ada gejala yang spesifik. Untuk mengetahuinya diperlukan uji laboratorium.

Namun, beberapa gejala ini bisa saja menandakan alergi susu sapi, antara lain sakit perut, mual, diare, ruam kulit, pembengkakan bibir atau tenggorokan dan kesulitan bernapas.

Alergi paling banyak dialami anak-anak. Sebanyak 2% anak berusia di bawah 3 tahun mengalami alergi susu sapi. Tetapi anak-anak berusia 5 tahun ke atas banyak yang terbebas dari alergi ini.