Ini Cara Deteksi Alergi Makanan [prevention]

Ini Cara Deteksi Alergi Makanan

PinkKorset.com, Jakarta – Serangkaian tes alergi berikut ini bisa mencegah konsumsi makanan pemicu alergi dan malnutrisi.

Cara mendiagnosa alergi makanan bisa dilakukan beberapa tahap. Dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), Konsultan Ahli Alergi – Imunologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan kiat mendeteksi alergi makanan.

Langkah pertama adalah menelisik riwayat penyakit. Kemudian buat catatan konsumsi makanan harian. Setelah itu, lakukan tes kulit, tes immunoglobulin E dengan metode RAST serta tes eliminasi dan provokasi.

“Periksa lab dan tes alergi. Kalau belum dapat jawaban jelas, lakukan uji eliminasi-provokasi. Misalkan coba ganti susu sapi dengan formula soya,” saat konferensi pers Nutritalk Sarihusada di Jakarta.

Setelah pemeriksaan bisa saja tidak ada gejala. “Setelah tes tidak terjadi apa-apa berarti hanya sesitivitas. Bisa juga makanannya negatif tapi proses pencernaan justru menimbulkan alergi, biasanya seafood begitu,”  katanya.

Beberapa bahan makanan yang sering memicu alergi, antara lain seafood, keju, sengatan lebah, tungau, susu sapi, dan telor. Bahkan alergi kacang tanah di Amerika dapat menyebabkan meninggal.

Alergen tidak hanya sebatas makanan tertentu. Bahan tambahan makanan seperti MSG, pengawet dan pewarna makanan juga memicu alergi.

“Zat warna merah (tartrazine) sering bikin alergi. Vetsin juga memicu Chinese restaurant syndrome dengan gejala tenggorokan gatal, perut keram, muntah dan diare,” ucap Dr. Zakiudin.

Bila sudah diketahui alergi terhadap makanan tertentu sebaiknya dihindari. Anda bisa menggantinya dengan bahan makanan lain.

Selain menghindari alergi, penggantian bahan makanan lain bertujuan untuk menghindari malnutrisi.