Ini Lho, Kaitan Gula dan Kanker [jackie-fetter]

Ini Lho, Kaitan Gula dan Kanker

PinkKorset.com, Amerika Serikat – Konsumsi gula yang berlebih memang tak baik. Apalagi, gula juga memiliki kaitan dengan kanker.

Gula kerap dianggap sebagai musuh terbesar bagi yang menjalankan program penurunan berat badan. Meski begitu, informasi kesehatan terkait gula kadang amat banyak dan terkadang menyesatkan.

“Karbohidrat yang terurai menjadi glukosa adalah sumber bahan bakar utama tubuh. Diperlukan tingkat normal glukosa dalam aliran darah untuk mempertahankan fungsi tubuh,” kata Clare McKindley, ahli gizi klinis MD Anderson Cancer Prevention Center.

Secara alami, gula terkandung dalam bahan makanan seperti buah-buahan, sayuran dan susu. Namun lain ceritanya dengan gula tambahan yang banyak ditemukan pada produk makanan dan minuman olahan.

Gula tambahan berarti Anda mendapat ekstra kalori.  Sementara itu, gula tidak mengandung kualitas metabolisme unik sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

Kelebihan berat badan sangat erat dengan kanker. Beberapa jenis kanker akibat obesitas diantaranya, kanker usus, kanker kandung empedu, kanker ginjal dan kanker pankreas.

Penelitian American Institute for Cancer mengatakan, mengurangi asupan minuman manis dan makanan padat adalah salah satu cara utama untuk mengurangi risiko kanker Anda.

Makanan padat berenergi cenderung diproses dengan gula dan lemak untuk meningkatkan rasa. Hasilnya adalah lebih banyak kalori per ons.

Jadi, Berapa Gula Yang Dibutuhkan?

American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari 6 sendok teh gula (100 kalori) tambahan per hari untuk perempuan dan 9 sendok teh (150 kalori) per hari untuk laki-laki.

Tapi, orang-orang Amerika mengonsumsi gula lebih dari itu. Mereka rata-rata makan sekitar 22 sendok teh gula tambahan per hari atau setara 2.500 kalori per pekan.