Mengenal Nyeri Saraf Wajah [google]

Mengenal Nyeri Saraf Wajah

PinkKorset.com, Jakarta – Apakah Anda pernah merasakan nyeri pada wajah seperti kesemutan atau seperti ditusuk-tusuk?

Nyeri pada wajah dipicu beberapa faktor seperti infeksi dari sinus. Seseorang yang sering terkena flu bisa mengarah pada penyakit sinus. Lalu, ada faktor masalah gigi atau gusi yang terkena infeksi atau berlubang. Kanker juga bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan nyeri di wajah.

“Tapi faktor kanker ini jarang sekali terjadi, hanya terjadi pada penyakit kanker yang lebih lanjut,” kata konsultan spesialis penanganan nyeri asal Singapura, dr Wilson Tay, yang menjelaskan penanganan nyeri di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Keluhan pada wajah terbagi menjadi dua, trigeminal neuralgia (nyeri tiga syaraf wajah) dan post herpetic neuralgia (nyeri wajah paska herpes).

Trigeminal neuralgia adalah penyakit saraf yang dicirikan oleh rasa nyeri hebat pada wajah, berasal dari saraf trigeminus. Trigeminal neuralgiaterjadi pada bagian tiga saraf trigeminal, saraf kelima pada tengkorak dan syaraf perasa pada wajah.

Jika terjadi kerusakan pada saraf ini akan terasa nyeri sekali di wajah seperti ditusuk-tusuk, terasa seperti kesemutan bahkan untuk sikat gigi saja terasa sakit.

Menurut dr Tay, trigeminal neuralgia muncul pada usia pertengahan, sering terjadi di semua syaraf wajah akibat hipersensitif struktur syaraf.

“Penyakit ini disebabkan karena tekanan pembuluh darah pada otak, belum jelas penyebabnya (idiopatik), trauma, sakit yang berhubungan dengan otak dan sumsum tulang belakang (multiple sclerosis) dan tumor otak,”ujarnya.

Sedangkan Postherpetic neuralgia adalah kondisi menyakitkan yang mempengaruhi serat saraf dan kulit. Pasien biasanya menggambarkan sensasi ini sebagai rasa sakit terbakar atau menusuk intens, yang dirasakan sepanjang perjalanan saraf yang terkena.Postherpetic neuralgia merupakan komplikasi paling umum dari herpes zoster.

Virus varicella-zoster yang menyebabkan Herpes zoster,  juga memicu penyakit cacar air. Setelah pulih, biasanya sistem kekebalan tubuh mencegah virus menjadi aktif. Namun, bila virus aktif kembali, dapat menyebabkan herpes zoster.

Herpes zoster adalah infeksi pada saraf dan daerah kulit sekitarnya. Jika rasa sakit yang disebabkan oleh herpes zoster terus bertahan dalam waktu dua sampai empat pekan setelah herpes zoster sembuh, hal ini dikenal sebagai postherpetic neuralgia.

Diperkirakan bahwa sekitar satu dari lima pasien dengan herpes zoster akan terus mengalami postherpetic neuralgia. Postherpetic neuralgia lebih umum terjadi pada pasien yang tua, hal ini jarang terjadi pada anak.

Untuk mengatasi nyeri yang muncul pada saraf, berbagai tindakan pengobatan dengan beberapa teknik bisa dilakukan, seperti terapi obat, X-Ray guided injection, radio-surgery dan bedah otak.“Penanganan nyeri bisa efektif melalui obat saja. Namun, dalam beberapa kasus, obat saja tidak cukup, diperlukan injeksi, “ kata dr Tay.

Ada dua teknik injeksi yang bisa digunakan dengan cara yang berbeda, yaitu teknik pertama adalah membuat saraf menjadi mati rasa sehingga tidak merasakan apa-apa, lalu dengan mengurangi sensitivitas saraf. “Bedah menjadi opsi yang paling terakhir, walaupun meningkatkan risiko bisa menyebabkan kerusakan saraf,” ujarnya.

Penyembuhan penyakit postherpetic neuralgia hampir sama dengan trigeminal neuralgia namun tanpa menjalankan radio-surgery dan bedah otak.

 

Belum Ada Berita Terkait